Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Tantang Para Kepala Daerah "Nyagub" di Pilkada DKI

Kompas.com - 29/03/2016, 13:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku senang apabila banyak para kepala daerah yang maju di pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.

Karena, ia menilai orang yang punya pengalaman menjadi kepala daerah akan punya nilai plus unjuk mencalonkan diri jadi Gubernur DKI Jakarta.

"Kalau kamu pernah jadi kepala daerah, kan pernah berkuasa, karakter kamu seperti apa. Karakter kamu ini berani enggak misalnya ngadepin oknum DPRD, kamu punya anggaran berani dibuka enggak, masyarakat puas enggak dengan kerja kamu. Kan kuncinya di situ," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (29/3/2016).

Menurut Ahok, kepala daerah yang berniat maju di Pilkada DKI bisa mengukur kemampuannya dari survei mengenai tingkat kepuasan masyarakat. Jika tingkat kepuasannya di atas 60 persen, Ahok nilai si kepala daerah laik maju di Pilkada DKI 2017.

"Kalau incumbent disurvei, kepuasannya di bawah 60-50, bahaya tuh. Petahana kerja 3-4 tahun, kepuasan masyarakat terhadap Anda di bawah 5 persen itu masalah. Secara umum, suka enggak suka kamu dihitung dari tingkat kepuasan pekerjaan," ujar dia.

Sejauh ini, belum ada satupun kepala daerah yang memutuskan berniat maju di Pilkada DKI 2017. (Baca: Ahok: Yang Maju Pilkada Cuma Mikir "Ngalahin" Ahok, Ya Susah!)

Sebelumnya, beredar nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang diprediksi akan maju di Pilkada. Namun, keduanya sudah menyatakan tidak akan maju di Pilkada DKI dan akan fokus menyelesaikan tugasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com