Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Janji Potong Kuping, Lulung Kasih Batas Waktu Ahok untuk Gugat BPK

Kompas.com - 16/04/2016, 12:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung mengklarifikasi mengenai janjinya untuk memotong telinganya jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menggugat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ke pengadilan terkait audit pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Lulung kini memberi batas waktu bagi Ahok untuk menggugat audit BPK.

"(Batas waktu) seminggu. Iya tapi dihitungnya dari kemarin pas pertama kali (ngomong soal janji iris telinga), pokoknya dihitungnya dari kemarin bukan sekarang," kata Lulung, di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (16/4/2016).

"Boleh dong (ada batas waktu). Ahok saja boleh ngomong plintat plintut," kata Lulung lagi.

(Baca: Klarifikasi Lulung soal Janji Potong Kuping )

Lulung pertamakali mengungkapkan janjinya ini saat berdiskusi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (14/4/2016) lalu.

Hanya saja, saat itu, Lulung tidak menyebut batas waktu bagi Ahok untuk menggugat BPK ke pengadilan.

Di sisi lain, Lulung menampik dirinya takut merealisasikan janjinya tersebut.

"Siapa bilang gue takut? Nih dua-duanya (telinga) nih gue potong, yang penting si Ahok berani enggak satu minggu ini gugat (BPK) ke pengadilan," kata Lulung.

(Baca: Ahok Gugat Hasil Audit BPK jika Ada Kepastian Lulung Potong Kuping)

Terakhir, ia justru mengisyaratkan tidak akan melaksanakan janjinya itu.

"Kalau gue enggak ngiris (telinga), ya paling gue diomeli saja kan? 'Wah Haji Lulung bohong' begitu kan? Ya enggak apa-apa," kata Lulung berkilah.

Kompas TV Lulung: Gua Yakin, Ahok Takut ke Pengadilan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com