Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Berencana Bangun Halte Transjakarta dan Stasiun LRT di RS Khusus Kanker

Kompas.com - 20/04/2016, 12:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan, pihaknya ingin ada halte bus transjakarta dan stasiun light rail transit (LRT) di rumah sakit khusus kanker dan jantung yang hendak di bangun Pemprov DKI di Jalan Kyai Tapa, Jakarta Barat.

Rumah sakit tersebut akan dibangun di lahan yang telah dibeli dari RS Sumber Waras.

"Sekarang lagi kami pikirkan seperti itu, jadi masyarakat enggak perlu jalan jauh dari ujung ke ujung. Kalau di luar negeri kan begitu, stasiunnya masuk di antara rumah sakit itu, di atas (stasiun) langsung rumah sakit," kata Koesmedi di Kantor Dinas Kesehatan, Jakarta Pusat, Rabu (20/4/2016).

Ia mengatakan bahwa hal itu sedang dikaji, tetapi pasti akan akan dilakukan karena itu merupakan bagian pelayanan publik.

Saat ini, anggaran pembangunan rumah sakit tersebut masih berada di pos anggaran Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta. Ia memastikan, pembangunan akan dilakukan melalui mekanisme yang benar.

"Studi kelayakan, termasuk studi lalu lintas, harus dilihat, biar enggak macet," kata Koesmedi.

Ia mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu sekitar tiga tahun operasional untuk pembangunan rumah sakit tersebut.

Hanya saja, hingga kini rumah sakit khusus kanker dan jantung itu belum dapat dibangun. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Barat belum menerbitkan sertifikat untuk proses balik nama dari Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW) ke Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan indikasi kerugian negara sebesar Rp 191 miliar pada pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com