Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Sarankan Rustam Effendi Jelaskan Pengunduran Dirinya Terbuka

Kompas.com - 28/04/2016, 15:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyarankan Rustam Effendi tak hanya menjelaskan pengunduran dirinya sebagai Wali Kota Jakarta Utara kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama tetapi juga kepada warganya secara terbuka.

"Kalau dia mundur tanpa sebab atau dia mundur sebagai pejabat publik, apalagi kepala daerah yang harus menyampaikan secara terbuka, saya mundur alasanya apa. Sehingga tidak timbulkan berbagai spekulasi ada apa, ada apa," kata Tjahjo di Istana, Kamis (28/4/2016).

Tjahjo bahkan meminta, alasan Rustam tidak hanya disampaikan kepada Gubernur Basuki Thahaja Purnama atau Ahok dan warga saja, tetapi juga ditembuskan kepada dirinya sebagai Mendagri.

"Dia kan sudah digaji negara, jangan asal mundur begitu. Harus bertanggung jawab, berikan penjelasan ke publik, lalu kirim surat ke gubernur dengan tembusan ke Mendagri," lanjut dia.

Pengangkatan dan penghentian kepala daerah, khususnya di wilayah administrasi DKI Jakarta memang menjadi kewenangan gubernur. Fungsi pengawasan ada pada DPRD tetapi Rustam tetap perlu memberi penjelasan formal soal alasannya mundur.

Tjahjo berharap alasan mundurnya Rustam bukan lantaran merasa tidak cocok dengan Ahok. Sebab, yang namanya pegawai negeri sipil adalah abdi negara, tidak boleh membangkang perintah atasan.

"Apapun namanya aparatur pemerintah harus solid, ya kompak. Kalau ada masalah, ya sesuai aturannya saja," kata Tjahjo.

Rustam telah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Jakarta Utara. Ia beralasan, kinerjanya tidak cukup memuaskan atasannya, yaitu Ahok. Dia pun memutuskan melepaskan jabatannya.

"Sebagai bawahan dinilai oleh atasan kinerjanya masih kurang, ya saya berpikir ya sudah, saya mengundurkan diri saja," kata Rustam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com