Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusun Marunda Minta Pemprov DKI Buat Kios di Luar Gedung

Kompas.com - 29/04/2016, 14:24 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat kios atau area khusus agar mereka bisa berjualan di luar blok rusun. Kios-kios itu diminta dibuat di lahan yang masih kosong.

"Kalau bisa di sini jualan di lahan kosong (seberang Masjid Rusun Marunda). Enggak mau di dalam rusun. Sepi di situ jualan," ujar salah satu warga, Sumarto (40), kepada Kompas.com di Rusun Marunda, Jumat (29/4/2016).

Sumarto mengaku pernah berjualan di lantai dasar rusun yang disediakan. Namun, tidak banyak pembeli di sekitar sana. Ia pun akhirnya membuat gerobak dan berjualan di samping masjid.

"Sudah pernah coba di dalam, sepi yang beli. Terus tadinya jualan di tempat halte busway (transjakarta), tetapi diusir soalnya dibuat halte. Baru empat bulan di sini (sebelah lahan kosong seberang masjid)," kata lelaki yang biasa berjualan nasi goreng itu.

Sama halnya dengan Sumarto, Anton (30), merasakan hal serupa. Dia pun mengaku pernah berjualan di lantai dasar rusun, tetapi juga tidak laku.

"Kalau di kolong (lantai dasar) rusun itu enggak laku," kata Anton.

Berbeda dengan Sumarto dan Anton yang memutuskan pindah berdagang, warga lainnya, Hasanudin (55), tetap berdagang di lantai dasar rusun. Ia berjualan kopi dan sembako di Cluster C rusun.

"Kalau saya ya bisa jualan di sini, jualan sembako. Lumayan buat makan. Kita harus bisa ngimbangin, oh di sini apa yang belum ada, kita jualan," tutur Hasanudin.

Sejak tinggal di Rusun Marunda tiga tahun lalu, Hasanudin mengaku sudah mulai terbiasa hidup di sana.

"Alhamdulillah kerasan. Yang penting kita berusaha," katanya. (Baca: Warga Rusun Marunda Dilarang Berjualan di Depan Huniannya)

Begitu pun dengan Sumarto. Dia juga mengaku nyaman tinggal di rusun. Yang menjadi keluhannya hanyalah tidak adanya tempat berjualan di luar cluster rusun.

"Alhamdulillah betah, nyaman, tapi usahanya aja gak tentu (tempatnya). Enggak aman (jualan) di sini, takutnya diusir lagi," ucap Sumarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com