JAKARTA, KOMPAS.com — Sesi wawancara petugas sensus Badan Pusat Statistik (BPS) dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hanya berlangsung sekitar 10 menit.
Sebab, Ahok, sapaan akrab Basuki, tidak memiliki usaha sampingan yang bisa didata lebih lanjut.
"Pak Gubernur, pertanyaannya mungkin sederhana. Kalau ada usaha di sini baru lanjut, kalau tidak ya sudah," ujar petugas sensus BPS di kediaman Ahok, di Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Minggu (1/5/2016).
Wawancara tersebut dilakukan dalam rangka pendataan Sensus Ekonomi 2016. Ahok menjadi orang pertama di Jakarta yang didatangi petugas sensus.
Petugas sensus BPS, Triana, bertanya mengenai berapa banyak anggota keluarga yang tinggal di rumah Ahok.
"Ya ada istri, anak-anak, pembantu, sopir, pengawal," ujar Ahok.
Ahok juga mengatakan, ibunya terkadang juga suka singgah di rumahnya. Setiap bulan, ibunya pasti datang berkunjung.
Namun, dia mengatakan, saat ini ibunya sedang berada di Bandung. Setelah itu, petugas sensus BPS lainnya, Taufik Hidayat, bertanya tentang usaha yang dimiliki Ahok saat ini.
"Ah, tidak ada usaha. Paling pelihara ikan, tapi ikannya belum beranak, ha-ha-ha," ujar Ahok.
"Tapi pejabat kan tidak boleh (buka) usaha sekarang," tambah Ahok.
Akhirnya, karena Ahok tidak memiliki usaha sampingan, sesi wawancara pun diakhiri.
Petugas sensus pun mengatakan, mereka akan menempel stiker di bagian rumah Ahok sebagai tanda penghuni rumah itu sudah disensus.
Stiker tersebut ditempel petugas sensus di kaca jendela samping pintu rumah disaksikan sang empunya rumah, Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.