Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga WNI yang Disandera Abu Sayyaf Alami Trauma

Kompas.com - 02/05/2016, 14:13 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penculikan terhadap Alfian Elvis Rapi oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina membuat pihak keluarga menjadi trauma. Istri Alfian, Youla Lasut mengaku sangat khawatir jika suaminya kembali berlayar untuk bekerja.

"Mungkin di setiap orang trauma itu ada ya, Tapi karena panggilan kerjanya seperti itu jadi mungkin kita nanti bicarakan lagi dengan Bapak Alfian," ujar Youla di kediamannya, Jakarta Utara, Senin (2/5/2016).

Youla mengatakan, ia dan keluarga saat ini belum memutuskan apakah mengizinkan Alfian untuk kembali berlayar atau tidak.

"Tapi mungkin tunggu beberapa bulan lagi gitu, bulan atau minggu baru dia bekerja lagi atau gimana. Karena dia yang merasakan, gak mungkin saya memaksakan," ujar Youla.

Saat ini, Alfian tengah diperiksa kesehatannya di RSPAD, Jakarta Pusat. Saat tiba di Jakarta, Youla mengaku berkomunikasi dengan Alfian melalui telepon hingga video call.

Youla menceritakan saat berkomunikasi dengan suaminya, Alfian sempat menanyakan kabar orangtua dan anaknya. Bahkan sesekali Alfian sempat bercanda..

Youla dan keluarga mengaku belum bisa menemui Alfian secara langsung karena terkendala prosedur yang ketat.

"Kita hanya menunggu kepastian dari perusahaan. Sebenarnya udah gak sabar. Ya, gimana perasannya istri menunggu suaminya seperti apa kan. Tapi kita ikutin aja," ujar Youla.

Kepala kepolisian Jolo Filipina, Junpikar Sitin sebelumnya mengatakan, 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf dibebaskan pada Minggu (1/5/2016).

Beberapa orang tak dikenal mengantar para sandera kru kapal tunda itu ke kediaman Gubernur Abdusakur Tan Jnr di Pulau Jolo di tengah hujan lebat.

Setelah diantar ke depan kediaman Gubernur Sulu, mereka lalu dibawa masuk dan disuguhi makanan.

Kompas TV Keluarga Sandera ABK Gelar Syukuran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com