Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Turbulensi Pesawat Etihad Alami Patah Tulang hingga Memar di Kepala

Kompas.com - 04/05/2016, 18:22 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Salah satu dokter di Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta, Edi Suryono, telah memeriksa kondisi penumpang Etihad Airways EY 474 rute Abu Dabhi-Jakarta yang mengalami turbulensi, Rabu (4/5/2016).

Dari diagnosis sementara, beberapa penumpang mengalami luka serius di badan bagian belakang.

"Banyak kena patah tulang belakang, dada sesak, terus di bagian kepala ada memar. Kebanyakan jemaah di kursi belakang yang kena," kata Edi kepada Kompas.com, Rabu sore.

Data sementara yang didapat Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta, ada 18 penumpang yang dirawat sementara di sana. Para penumpang merupakan jemaah umrah yang berasal dari berbagai rombongan di pesawat yang sama.

"Kalau yang lumayan parah ada tiga jemaah, kena di tulang belakangnya," tutur Edi.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit untuk merujuk para jemaah korban turbulensi pesawat. Rencananya, mereka akan dirujuk ke Rumah Sakit Sitanala yang jaraknya tidak terlampau jauh dari Bandara Soekarno-Hatta.

Sebelumnya diberitakan, terjadi guncangan yang diperkirakan turbulensi pada pesawat Etihad Airways EY 474 selama 30 menit sebelum mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Kondisi saat itu, banyak penumpang yang sedang bersantai setelah selesai makan.

Pramugari juga sedang hilir mudik mengambil sampah makanan penumpang. Koordinator rombongan pun tengah mengecek rombongan umrah mereka.

Tiba-tiba, terjadi guncangan naik turun sehingga penumpang yang kebanyakan tidak mengenakan sabuk pengaman langsung terpental serta terbanting.

Guncangan itu terjadi selama lima sampai sepuluh menit. Setelah pesawat kembali stabil, pilot kembali melanjutkan perjalanan hingga akhirnya dapat mendarat dengan selamat.

Sebagian besar jemaah umrah mengalami syok seusai kejadian tersebut, tetapi mereka tidak menyalahkan pihak maskapai karena hal itu dianggap sebagai musibah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com