JAKARTA, KOMPAS.com - DPD Demokrat DKI Jakarta akan menggelar sesi wawancara terhadap bakal calon gubernur DKI dengan tim panelis pada pertengahan Mei ini. Sesi itu awalnya dijadwalkan pada awal Mei tetapi mundur hingga pekan ketiga Mei.
"Kami seyogyanya jadwalkan minggu pertama. Kami undur (karena) ada beberapa panelis tidak siap. Kami undur minggu ketiga," kata Ketua Bidang Verifikasi Tim Penjaringan Demokrat Lazarus Simon Ishaq saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Saat ini, tim penjaringan sedang berkoordinasi dengan panelis untuk menentukan skema wawancara. Panelis akan berjumlah lebih dari tiga orang.
Sesi wawancara, kata Lazarus, bukan fit and proper test. Kewenangan untuk fit and proper test ada di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat.
Lazarus menambahkan, dalam sesi wawancara, bakal cagub akan ditanya seputar masalah di Jakarta, mulai dari transportasi, tata kelola pemerintahan, hingga pengetahuan geografis Jakarta.
"Misal transportasi dan pemecahannya apa. Hubungan pemerintah eksekutif dan legislatif. Terus di Jakarta ini ada berapa kelurahan atau kecamatan tahu gak. Kalau calon secara geografi tak tahu, gimana mau jadi calon," kata Lazarus.
Rencananya, dalam satu hari akan ada tiga bakal calon gubernur yang dijadwalkan untuk diwawancara. Pembagian itu dilakukan lantaran jumlah kandidat dari Partai Demokrat cukup banyak.
Ada sekitar sepuluh nama yang resmi mengikuti penjaringan calon gubernur dan wakil gubernur dari Partai Demokrat, di antaranya adalah Abraham Lunggana, Hasnaeni Moein, Idris Khalid Amir, Yusril Ihza Mahendra, Biem Benjamin, Muhammad Idris, Teguh Santosa, Kwik Siong We, dan Sandiaga Uno, serta Benny Mokalu yang mendaftar sebagai bakal calon wakil gubernur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.