JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan, polisi harus mengungkap kompleksitas kasus pemerkosaan dan pembunuhan EF (19), salah satu karyawan PT Polyta Global Mandiri, Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Sebab, bisa jadi pelaku pembunuhan, RA (16), pun adalah korban dalam kasus tersebut.
"Yang boleh jadi kontroversial adalah, jika kejadian ini terkait kemesuman dan pelaku adalah kekasih korban," ujar Reza melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (17/5/2016).
Reza menyebut bisa jadi RA adalah korban kekerasan verbal yang dilakukan EF sebelum pemerkosaan dan pembunuhan itu terjadi. Namun, bukti kekerasan verbal tersebut sulit dicari.
"Tapi kita sering sepelekan kekerasan verbal. Pembuktian kekerasan lisan/verbal memang sulit," kata dia. (Baca: Ini Penjelasan Pakar Psikologi Forensik soal Pembunuhan Sadis Karyawati)
Oleh karena itu, Reza meminta pihak kepolisian untuk mengungkap tuntas kasus ini. Dengan begitu, kompleksitas kasus tersebut dapat diurai.
"Polisi investigasi setuntas mungkin, ya. Aksi (pemerkosaan dan pembunuhan) tersebut keji, pelakunya harus dihukum. Tapi boleh jadi ada kompleksitas lain yang semestinya bisa diungkap. Cekcok seperti apa yang terjadi mendahului kekejian tersebut," papar Reza. (Baca: Ini Kronologi Pembunuhan EF, Perempuan yang Tewas Mengenaskan di Tangerang)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.