Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum Jakmania Temui Kabareskrim Minta Kematian Suporter Persija Diusut Tuntas

Kompas.com - 17/05/2016, 16:08 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Jakmania Richard Achmad Supriyanto, Selasa (17/5/2016) mendatangi Mabes Polri untuk bertemu dengan Kabareskrim Polri Komjen Anang Iskandar.

Richard menyampaikan, pertemuan ini merupakan upaya untuk meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kematian Muhammad Fahreza (16), suporter Persija, yang tewas akibat diduga dianiaya polisi.

"Prinsipnya Kapolri, Kabareskrim, dan Kapolda sudah mengetahui adanya kejadian ini, mereka terbuka untuk investigasi dan ini sudah jadi atensi penuh dari Kapolda," kata Richard saat dihubungi, Selasa.

(Baca: Kematian Pendukung Persija, Polisi dan Masyarakat Turut Andil )

Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam itu, Richard mengapresiasi pihak kepolisian, yang terbuka dan siap bekerja sama untuk memastikan penyebab tewasnya Fahreza.

"Kemarin, Divisi Propam juga sudah menyambagi keluarga almarhum, meminta keterangan dari saksi-saksi, kabarnya juga sudah dibentuk tim investigasi untuk mengusut ini," ujar Richard.

Richard mengaku tidak melaporkan peristiwa ini, dan mengharapkan hasil investigasi kepolisian secepatnya.

"Kalau melapor atau gugat itu kewenangan keluarga, saat ini kita tunggu secepatnya apa hasil dari penyelidikan," kata Richard.

Selain menemui Kabareskrim, Richard berencana menemui pihak Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia terkait kematian Fahreza.

(Baca: Komisi III DPR Akan Bahas Kasus Kematian Suporter Persija)

Adapun Fahreza meninggal dunia Minggu pagi (15/5/2016) setelah dirawat secara intensif di RS Marinir Cilandak.

Ia dilarikan ke rumah sakit saat pertandingan Persija melawan Persela di Gelora Bung Karno, Jumat (13/5/2016).

Fahreza tewas akibat luka parah di kepala, yang diduga berasal dari anggota kepolisian, yang menyerangnya saat terjadi kerusuhan di pintu masuk Stadion.

Hingga kini, pihak kepolisian masih berusaha membuktikan ada tidaknya pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya. (Baca juga: Polri Sulit Buktikan Kematian Suporter Persija karena Dianiaya Polisi)

Kompas TV Suporter Persija Tewas Diduga Dianiaya Polisi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com