JAKARTA, KOMPAS.com — Sepanjang bantaran aliran Sungai Ciliwung kini terjadi situasi yang kontras. Sebab, pada beberapa lokasi, ada kawasan yang sudah terbangun dinding turap beton (sheetpile), tetapi daerah yang tepat ada di seberangnya masih terdapat permukiman kumuh.
Kondisi itu tergambar jelas saat kegiatan penyusuran sungai yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Rabu (18/5/2016).
Pantauan Kompas.com, kondisi kontras bantaran Sungai Ciliwung banyak terjadi di aliran yang melintas di wilayah Jakarta Timur, tepatnya dari Bidaracina hingga Kampung Melayu.
Kondisi bantaran sungai yang kontras berdampak terhadap belum meratanya lebar sungai. Pada beberapa titik, sungai sudah memiliki lebar yang relatif luas. Namun, pada titik yang lain, sungai masih dalam kondisi sempit karena adanya permukiman penduduk.
Ahok menyusuri aliran Sungai Ciliwung dengan didampingi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum Teuku Iskandar dan Kepala Staf Kodam Jaya Brigadir Jenderal Ibnu Widodo.
Aliran Sungai Ciliwung yang ia susuri adalah aliran dari kawasan Condet, Pasar Rebo, hingga Kampung Melayu, Jatinegara.