JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bertumpu pada survei sebagai strategi pemenangannya di pilkada 2017 mendatang. Survei ini dilakukan oleh basis relawan dan tim Sandi untuk mengukur popularitas, elektabilitas, dan memetakan masalah Jakarta. Meski tidak mau merilis survei itu, Sandi mengatakan bahwa saat ini ia sudah di posisi tiga besar nama bakal calon.
"Kita punya survei internal yang mungkin selama ini kita sudah empat kali melakukan survei. Survei terakhir kita sudah menunjukkan masuk tiga besar dan kita tetap pada strategi tidak merilis survei tersebut," kata Sandiaga saat ditemui di Kantor Tim-nya di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2016).
Mantan pengusaha ini menuturkan bahwa tiga bulan lalu, namanya terpuruk di tiap lembaga survei. Namun karena sosialisasi yang gencar ke lapisan akar rumput dan terpaan media, popularitas Sandiaga terus menanjak. (Baca: Kekurangan Pemerintahan Ahok Menurut Sandiaga Uno)
"Awal-awalnya itu sebelum saya memulai sosialisasi ini, elektabilitas saya nol, orang sampai bilang 'ngapain kamu capek-capek', tapi saya menjalaninya dengan betul-betul. Kalau saya ingin dikenal saya harus kerja keras. Turun ke akar rumput. Ketemu bukan sama tokoh-tokoh saja. Karena selama ini saya hanya dikenal hanya dikenal elit di mana saya berasal, tapi di kalangan akar rumput tidak dikenal sama sekali," papar Sandi.
Selama 100 hari program sosialisasi, Sandi turut melakukan survei ke warga. Ia mengklaim tiap enam minggu, tingkat elektabilitasnya naik dua kali lipat. Menurut Sandi, paling tidak setengah warga Jakarta mengenal namanya dan pernah menjabat tangannya.
"Waktu saya berangkat saya tidak dikenal sama sekali. Masuk majelis ada yang panggil saya Sanjono, ada yang panggil Sandi Ugo," ujar Sandi.
Sandi berharap semakin meningkatnya elektabilitas dapat menjadi modal untuk pertarungan DKI-1. (Baca: Gerindra ke NU, Sandiaga Yakin Didukung Kelompok Berbasis Agama)
"Kita berharap kita bisa menjadi pesaing alternatif yang bisa mengkonsolidasi semua calon-calon lain sehingga ada posisi yang kuat yang bisa kita tawarkan," katanya.