Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Stasiun Lenteng Agung Heran Kabar Lewat JPO Bayar Rp 2.000, padahal Ada Akses Khusus Pejalan Kaki

Kompas.com - 27/05/2016, 10:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pejalan kaki yang menyeberang melintasi jembatan penyeberangan orang (JPO) di Lenteng Agung harus masuk ke stasiun. Padahal, tak jauh dari Stasiun Lenteng Agung, ada jalan akses kecil untuk pejalan kaki.

Jalan ini dibangun untuk akses menyeberang warga sekitar pasca-dilakukannya pemagaran rel kereta.

Wakil Kepala Stasiun Lenteng Agung Suprayitno mengatakan, jalan akses untuk menyeberang di sisi selatan stasiun dibangun untuk memenuhi permintaan masyarakat.

"Warga yang minta supaya dikasih jalan buat menyeberang. Sebenarnya sih awalnya mau dipagerin penuh," kata Suprayitno saat ditemui, Jumat (27/5/2016).

Atas dasar itu, Suprayitno mengaku heran dengan adanya informasi tentang warga yang mengaku harus masuk stasiun dan membayar Rp 2.000 terlebih dulu hanya untuk sekadar menyeberang.

"Padahal kan sudah ada dibangun aksesnya," ujar dia.

Pantauan Kompas.com, jalan akses kecil ini berlokasi di sisi selatan Stasiun Lenteng Agung. Tampak cukup banyak warga yang menggunakannya untuk menyeberang.

Salah satunya Hari (30). Ia mengaku selalu menggunakan jalan itu untuk menyeberang dari Jalan Raya Lenteng Agung arah Pasar Minggu menuju Jalan Raya Lenteng Agung arah Depok.

"Selalu lewat sini, enggak pernah masuk lewat stasiun," kata Hari.

Sebelumnya, muncul pemberitaan yang menyebutkan mengenai adanya keluhan warga Lenteng Agung dan sekitarnya yang harus membayar Rp 2.000 setiap ingin menyeberangi rel kereta.

Hal ini merupakan dampak dari dipagarnya rel kereta sepanjang Manggarai hingga Bogor. Dipagarinya rel kereta tersebut membuat warga kini harus masuk terlebih dahulu ke dalam stasiun kereta walaupun hanya untuk sekadar menyeberang. Untuk dapat memasuki stasiun, mereka harus mengeluarkan uang minimal Rp 2.000.

Kompas TV Rel Kereta Bogor-Jakarta Rusak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com