Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Mulai Tunjukkan Perbaikan di Bandara Soetta

Kompas.com - 30/05/2016, 19:13 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Sejak surat keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan berlaku per tanggal 24 Mei 2016 lalu hingga 30 hari ke depan, maskapai yang tergabung dalam Lion Group diminta untuk memperbaiki manajemen dan ground handling mereka di Bandara Soekarno-Hatta.

Sepekan sejak terbitnya surat keputusan itu, Lion Air dinilai telah melakukan sejumlah perbaikan dengan melaksanakan rekomendasi dari Kemenhub.

Surat keputusan yang dimaksud berisi sejumlah poin rekomendasi perbaikan ground handling Lion Group, menyusul kasus salah turun penumpang Lion Air JT 161 Singapura-Jakarta di Bandara Soekarno-Hatta, pada 10 Mei 2016.

Kemenhub yang telah melakukan investigasi sebelumnya mendapati banyak kekurangan dari Lion Group dan meminta harus ada pembenahan.

"Secara umum, Lion Group sudah menunjukkan ada perbaikan, ada kemajuan. Mereka melaksanakan rekomendasi yang disarankan," kata Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah 1 Soekarno-Hatta, Herson, saat ditemui Kompas.com, Senin (30/5/2016) petang.

Perbaikan yang mulai dilakukan Lion Group yaitu tidak lagi menggunakan jasa pihak ketiga untuk kegiatan ground handling mereka di Bandara Soekarno-Hatta. Adapun saat kasus salah turun penumpang yang lalu, Lion Group memang menyewa jasa pihak ketiga dari bus dan sopir yang mengantar penumpang, dari pesawat menuju ke gedung terminal.

Kemudian, Lion Group juga menjanjikan revisi standar operasional prosedur (SOP) selesai pada Selasa (31/5/2016). Nantinya, hasil revisi SOP tersebut akan diserahkan kepada otoritas bandar udara dan diuji di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub.

Rekomendasi lainnya yang telah dilakukan adalah mengadakan briefing secara berkala dan menjadwalkan pelatihan kepada semua petugas selama satu tahun ke depan. Selain itu, perangkat komunikasi antarpetugas di ground handling yang sebelumnya menggunakan handphone dan pulsa dari petugas sendiri, akan diganti menggunakan handy talky (HT).

Herson menyebutkan, pihak Lion Group tengah mengurus pemesanan HT untuk petugas di Bandara Soekarno-Hatta.

"HT saat ini sudah dipesan. Sementara mereka masih pakai handphone. Kalau sudah datang, baru dipakai HT-nya," tutur Herson.

Perbaikan yang terakhir, Lion Group telah memperbarui izin operasi mereka sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 56 Tahun 2015. Menurut Kemenhub, sebelumnya, diketahui Lion Group belum memenuhi izin operasi pengusahaan bandar udara.

Kompas TV Sanksi Lion Air dan Air Asia Bakal Ditambah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com