JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik kebijakan program beras untuk rakyat miskin (raskin) yang dilakukan pemerintah pusat. Menurut Ahok, beras yang dijual pemerintah dalam program raskin berkualitas jelek.
"Raskin dijual Rp 1.600 per kilogram, tetapi mutunya jelek," kata Ahok.
Ahok menyampaikannya di hadapan Menteri Perdagangan Thomas Lembong seusai rapat koordinasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia tentang peningkatan daya saing kawasan perkotaan sebagai penggerak ekonomi regional di Gedung Bank Indonesia, Kamis (2/6/2016).
Ahok menilai, ketimbang melaksanakan program raskin, lebih baik pemerintah menggelontorkan subsidinya langsung ke masyarakat, tetapi dengan sistem non-tunai.
Ia kemudian mencontohkan kartu Jakarta One yang akan segera diluncurkan oleh Pemprov DKI bekerja sama dengan Bank Indonesia.
"Beras raskin kita selama ini disubsidi Rp 300 miliar, bagaimana jika uangnya langsung dimasukkan di Jakarta One sehingga masyarakat tidak beli beras yang jelek," katanya.
"Kartunya nanti dipegang ibu rumah tangga. Dia bisa gunakan untuk beli beras 1-2 kilogram buat kebutuhan sebulan," ujar Ahok.
Selain Thomas dan Ahok, rapat koordinasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia pada hari ini juga dihadiri Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Wali Kota Makassar Danny Pomanto.