Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Ancaman Ahok jika PKL Tanah Abang Kembali Turun ke Jalan

Kompas.com - 03/06/2016, 13:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, pedagang kaki lima (PKL) tidak bisa terus membuat macet kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Hingga kini, menurut Basuki, PKL kerap turun ke jalan raya dan membuat macet arus lalu lintas.

"Enggak mungkin jalanan kami tiap hari kamu tutup," kata Basuki, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (3/6/2016).

(Baca juga: Penertiban PKL di Tanah Abang Terpaksa Ditunda karena Pedagang Melawan)

Basuki mengaku sedang mempertimbangkan pemberian sanksi tegas kepada PKL yang bersikeras berdagang di jalan raya.

Pria yang dikenal dengan nama Ahok ini mengancam akan menggugat bos oknum penyewa lapak PKL tersebut.

"Kalau mereka masih ngotot seperti ini, ini kan ada bosnya nih yang nyewain. Kami lagi cari dasar hukum untuk menggugat mereka atas tindakan korupsi, karena menjadikan lahan negara untuk dijual dan disewakan," ujar Basuki.

Diberitakan sebelumnya, PKL di Tanah Abang kian marak jelang Ramadhan. Para PKL itu mengokupasi trotoar dan jalan di Tanah Abang.

(Baca: PKL Tanah Abang Kembali Kuasai Trotoar dan Badan Jalan)

PKL Tanah Abang didominasi oleh pedagang pakaian. Setelah itu, pedagang minuman kopi dan makanan. Letak PKL Tanah Abang hampir di sekeliling pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu.

Letak PKL yang paling banyak ada di seberang Stasiun Tanah Abang. Sebagian besar PKL di tempat itu berjualan pakaian. Dagangan mereka menutupi trotoar untuk pejalan kaki.

Bahkan, ada beberapa pedagang yang memakan badan jalan. Akhirnya, pejalan kaki pun terpaksa melintas di luar trotoar.

Kompas TV "Kasihan Pak Orang Cari Makan, Pake Otak!"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com