Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangsel Akan Panggil Pemilik Gedung yang Roboh di Bintaro

Kompas.com - 03/06/2016, 13:42 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Pihak Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah menyepakati untuk memanggil pemilik gedung Panin yang roboh di Bintaro dan pihak terkait lainnya. Pemanggilan dilakukan dalam rangka mencari tahu penyebab bagian depan gedung tersebut roboh pada Kamis (2/6/2016) sore.

"Kami sudah rapatkan dengan tim ahli gedung dan memutuskan untuk memanggil pemilik gedung dan pihak pengembang untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," kata Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany kepada pewarta, Jumat (3/6/2016).

Airin menjelaskan, tim ahli gedung dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan sudah mengecek bagian gedung sesaat setelah gedung tersebut roboh, kemarin.

Dari informasi sementara yang dihimpun, didapati bahwa pemilik gedung tidak mengantongi izin untuk pembongkaran gedung dari pihak Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

Berdasarkan aturan dalam perda terkait, setiap aktivitas yang dilakukan terhadap sebuah gedung, baik pembangunan maupun pembongkaran, harus mendapat izin dan persetujuan dari kepala daerah setempat. (Baca: Gedung Roboh di Bintaro Terindikasi Gagal Struktur)

Kepala daerah, dalam hal ini Wali Kota Tangerang Selatan, akan memberikan persetujuan setelah mendapat pertimbangan dari tim ahli bangunan atau gedung. Airin belum memastikan kapan pemilik gedung akan dipanggil.

Adapun sebelumnya, Kapolres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan mengungkapkan, pemilik gedung tersebut adalah Panin, dengan pelaksana pembangunan gedung dari Jaya Property.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com