TANGERANG, KOMPAS.com - Dua pendiri komunitas "Teman Ahok", Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang, disebut trauma setelah belasan jam ditahan di Kantor Imigrasi Singapura.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widiyastono, saat berbincang-bincang dengan Kompas.com di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (5/6/2016) pagi.
"Pas terakhir kontak sama saya, Mba Amalia nangis. Mereka masih trauma. 12 jam lebih ditahan di sana. Sekarang saya sama yang lain sudah kumpul di sini untuk jemput mereka. Infonya, terakhir, mereka sudah boarding," kata Singgih.
Singgih tak menjelaskan apa saja yang dia bicarakan dengan Amalia dan Richard. Mereka berdua hanya dikatakan masih trauma karena tidak menyangka akan mengalami hal seperti itu.
"Dari kami pun sampai sekarang belum dapat penjelasan kenapa mereka ditahan. Saya tegaskan, kedatangan mereka ke sana bukan mengatasnamakan Teman Ahok, tapi undangan personal saja ke acara Food Festival," ucap Singgih.
Ketika dikonfirmasi mengenai undangan yang disebar Teman Ahok yang berisi "Meet Up with Teman Ahok Team" di acara Food Festival, Singgih mengaku tidak tahu mengenai undangan tersebut.
"Oh, saya baru lihat undangan itu, saya baru tahu. Info resmi kan keluar dari media sosial, ini kan keluarnya setelah ada penahanan," ujarnya.
Padahal, Kompas.com mendapatkan undangan tersebut dari Amalia melalui pesan WhatsApp, sebelum dia berangkat ke Singapura.
Singgih juga mengatakan, Amalia dan Richard di sana, mereka disematkan status unwanted person. Keduanya juga tidak diizinkan untuk keluar dari area Bandara Changi hingga mereka kini sudah dalam penerbangan Garuda Indonesia GA 825 Singapura-Jakarta, dengan jadwal tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 10.55 WIB.