JAKARTA, KOMPAS.com — Satu hari jelang Ramadhan, kawasan Tanah Abang dipadati oleh warga. Arus lalu lintas di seluruh jalan raya di kawasan tersebut terpantau padat merayap.
Mulai dari Jalan Jatibaru atau tepatnya di depan Stasiun Tanah Abang, mobil tidak dapat bergerak. Hal ini disebabkan membeludaknya pengunjung yang datang dan banyak pula orang yang berlalu lalang di jalan raya.
Satu lajur dikuasai pengunjung pasar di sana. Sementara itu, trotoar yang seharusnya dipergunakan pejalan kaki diserobot oleh para pedagang kaki lima (PKL).
Di Jatibaru, kebanyakan pedagang menjajakan baju muslim, seperti kerudung dan peci; celana panjang; celana pendek; dan lain-lain.
"Jilbabnya dijual Rp 35.000. Beli tiga harganya Rp 100.000. Penghabisan sebelum puasa," seru salah seorang pedagang jilbab kepada para pengunjung, Minggu (5/6/2016).
Kemudian, baju muslim dijual seharga Rp 80.000. Harga peci bervariasi, yakni Rp 20.000-45.000.
Kemacetan masih terjadi di kawasan Pasar Tanah Abang Blok F dan G. Di sana, pengunjung juga membeludak ke jalan raya. Bahkan, tak sedikit bus yang menaikturunkan penumpang di tengah jalan dan mengakibatkan kemacetan.
Sementara itu, di Jalan Kebon Jati, kemacetan disebabkan banyaknya angkutan umum berjenis mikrolet yang mengetem sembarangan. Kemacetan semakin diperparah dengan banyaknya pembawa troli barang yang lalu lalang di pinggir jalan. Kemacetan terjadi hingga Jalan Mas Mansyur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.