Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat DKI Ancam Rekrut Tentara jika Anak Buahnya Bandel

Kompas.com - 06/06/2016, 07:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengancam akan merekrut personel TNI jika para anak buahnya masih belum dapat mengikuti instruksinya.

"(Personel) TNI mau enggak kalau ditarik (jadi PNS Dishubtrans)? Pasti mau, biarin aja. Kalau mereka (staf Dishubtrans) masih enggak nurut-nurut," kata Andri di depan Gedung Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Minggu (5/6/2016).

Saat itu, Andri sedang kesal dan memarahi para anak buahnya terkait masih banyak pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di kawasan Car Free Day. Beberapa tempat di area Car Free Day harusnya steril, tidak boleh ada PKL berdagang. PKL juga harus berdagang di atas trotoar, bukan di jalan raya.

Namun Andri mengatakan, tak ada perubahan penataan PKL yang dilakukan anak-anak buahnya.

"Sekarang, bicara plotingan aja masih enggak kelar-kelar (selesai). (Wilayah) yang gampang harus dijaga 1-2 orang, (wilayah) yang sulit dijaga 5-10 orang, enggak kelar-kelar. Masih saja gue yang ngendaliin, susah kan," kata mantan Camat Jatinegara tersebut.

Ancaman perekrutan personel TNI-Polri menjadi PNS DKI Jakarta pertama kali diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ahok kesal karena masih mendengar adanya oknum pejabat yang menerima setoran, menjual aset, dan perbuatan tercela lainnya.

"Menpan-RB sekarang sudah kirim surat ke kami. Mereka sudah membuka peluang TNI dan Polri masuk ke (birokrasi Pemprov) DKI," kata Ahok, Februari lalu.

Ia yakin akan banyak personel TNI-Polri yang bersedia mengabdikan diri di Pemprov DKI Jakarta. Sebab, menurut dia, gaji untuk PNS DKI Jakarta cukup besar.

Gaji pejabat eselon II atau setingkat kepala dinas dan wali kota bisa mencapai Rp 75 jutaan. Sedangkan gaji pejabat eselon IV atau setingkat Kepala Seksi dapat gaji sekitar Rp 30 jutaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com