Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara yang Lawan Arah Sebabkan Kemacetan di Stasiun Pasar Minggu

Kompas.com - 07/06/2016, 17:59 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selasa (7/6/2016) sore, arus lalu lintas di depan Stasiun Pasar Minggu macet akibat pengendara motor melawan arah. Motor dari Jalan Ragunan Raya dan Depok melawan arah depan Stasiun Pasar Minggu. Jalan di depan stasiun tersebut mengarah ke Depok dari arah Pancoran.

Menurut pantauan Kompas.com, pengendara dari arah Pancoran memaki para pengendara yang melawan arah. Mereka kesal lantaran tidak bisa lewat dan terkunci dengan pengendara yang melawan arah. Padahal, volume kendaraan sore ini tidak terlalu tinggi. Namun, jalan yang hanya muat untuk satu mobil itu ditutup seluruhnya oleh pengendara yang melawan arah.

Para pengendara ini melawan arah lantaran ingin belok ke pelintasan kereta atau Jalan Masjid Al-Ma'muriyyah. Seorang pedagang masker, Heru (45), mengatakan, pengendara memang biasa melawan arah karena arus lalu lintas di depan Stasiun Pasar Minggu tidak terlalu ramai. Namun, pada jam-jam padat, antrean karena macet bisa sepanjang lebih dari satu kilometer lantaran kendaraan berebut melewati pelintasan kereta.

"Wih, ngeri macetnya kalau malam, ngantre, soalnya kereta lewat mulu," kata Heru. (Baca: Ahok: Naik Motor Jangan Seenak Jidat Lawan Arah, Nanti ke Akhiratnya Lebih Cepat)

Kesemrawutan ini ditambah dengan ulah para ojek pangkalan ataupun online yang berhenti di pinggir jalan. Ojek terpaksa mangkal di pinggir jalan jika trotoar sudah terlebih dahulu diokupasi para pedagang kaki lima.

Kemacetan yang terjadi setiap harinya ini luput dari pengawasan petugas Dinas Perhubungan dan Transportasi. Meski ada pos polisi di dekatnya, tepatnya di pertigaan Jalan Ragunan Raya sebelah Ramayana, petugas lebih sering mengatur arus lalu lintas di dekat pos, ketimbang di depan stasiun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com