Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Dianggap Masih Setengah Hati Sikapi Koalisi Gemuk pada Pilkada DKI

Kompas.com - 13/06/2016, 08:28 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Rencana membentuk koalisi gemuk untuk menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017 yang diinisiasi partai Gerindra terus berlanjut. Ketua tim penjaringan bakal calon gubernur Partai Gerindra, Syarif mengatakan saat ini pihaknya semakin intensif melakukan pembicaraan dengan partai lain, salah satunya dengan PDI-P.

"Rencananya PDI-P ngajak ketemu lagi, mestinya sebelum lebaran, tapi jadinya diundur sesudah lebaran, karena sekarang lagi ada finalisasi psikotes PDI-P," ujar Syarif di Jakarta Selatan, Minggu (12/6/2016).

Menurut Syarif, seluruh partai masuk ke koalisi itu, kecuali Partai Hanura dan Partai Nasdem yang sudah menentukan sikap mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok

Sedangkan Golkar, kata Syarif, masih setengah hati untuk masuk ke koalisi atau mendukung Ahok. Bahkan Syarif menyebut, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar DKI, Zainudiin (Oding) mengatakan tidak akan mendukung Ahok.

"Semua partai kecuali Nasdem dan Hanura. Kalau Golkar masih setengah-setengah, tapi saya dengar dari Oding, dia bilang tidak akan dukung Ahok. Meski beberapa pimpinan Golkar sudah ketemu Ahok, saya bukan bicara DPP-nya, tapi DPD. Pak Oding sering mengatakan, DPD Golkar tidak mau dukung Ahok, tapi kalau terus dipaksakan (oleh DPP), ya silakan publik menilai sendiri," ucap Syarif,

"Kasian mesin partai Golkar, sudah solid. Kalau Nasdem sama Hanura kan memang dari awal mengambil langkah cepat dukung Ahok. Pak Oding sudah berkali-kali bilang tak akan dukung calon independen. Golkar sendiri sebenarnya nanti akan memutuskan dalam Musda 19 juni ini," sambungnya.

Wacana membentuk koalisi gemuk yang digagas Partai Gerindra untuk menghadapi Pilkada DKI semakin santer terdengar. Namun sampai saat ini belum diketahuI siapa saja partai yang masuk ke dalam koalisi tersebut.

Kompas TV PDIP dan Gerindra "CLBK"?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com