Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Ahok Mah, Tiap Hari Marah-marah Saja Kerjaannya

Kompas.com - 17/06/2016, 16:57 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yusril Ihza Mahendra menanggapi sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang memarahi seorang wartawan di Balai Kota, Kamis (16/6/2016) kemarin.

Yusril, yang merupakan Ketua Umum Partai Bulan Bintang dan berambisi maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI 2017, mengatakan, kemarahan memang sudah menjadi tabiat Basuki atau Ahok.

"Ahok mah, tiap hari marah-marah aja kerjaannya," kata Yusril di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat.

 Yusril menjelaskan, pejabat tentu akan sering mendapat pertanyaan yang terkadang tidak menyenangkan. Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa seorang pejabat seharusnya memiliki kesabaran jauh lebih besar dari orang biasa.

"Kalau saya sih, apa yang ditanya apa yang bisa saya jawab, saya jawab. Kalau nggak bisa saya jawab saya diam aja," katanya.

Terkait pengusiran Ahok terhadap wartawan yang membuatnya marah, Yusril mengatakan antara Ahok dengan wartawan sebaiknya saling menghargai dalam menjalankan tugas dan tidak perlu ada pengusiran.

"Nggak perlu diusir, Balai Kota kan milik rakyat semuanya, jadi nggak bisa diusir dari situ," kata Yusril.

Kemarin, Ahok menunjuk dan memarahi seorang wartawan sebuah media online. Ahok bahkan melarang wartawan itu kembali meliput di Balai Kota. Ahok menganggap pertanyaan wartawan media itu mengadu domba.

Pertanyaan watawan itu terkait isu aliran dana Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi kepada kelompok relawan "Teman Ahok". Ahok kemudian bertanya dari media mana wartawan tersebut.

Ketika si wartawan menyebut nama medianya, Ahok kemudian mengatakan, "Makanya lain kali enggak usah masuk sini lagi. Enggak jelas kalau begitu. Saya tegesin aja. Kamu juga enggak usah tekan saya dengan media, saya enggak pernah takut sama kalian," kata Ahok.

Ahok yang sudah sempat masuk ke ruang kerjanya, tiba-tiba berbalik badan. Dia mengusir wartawan itu dan melarangnya masuk ke Balai Kota DKI.

"Saya tidak ada kewajiban menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda sebetulnya. Saya tegaskan itu, bolak-balik adu domba! Pokoknya enggak boleh masuk sini lagi. Enggak boleh wawancara!" kata Ahok dengan nada tinggi.

Namun hari ini Ahok kembali mengizinkan wartawan itu masuk ke Balai Kota lagi dan ikut mewawancarainya.

Kompas TV Yusril Gelar Buka Puasa Bersama Sejumlah Petinggi Parpol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com