Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok dan "Teman Ahok" Tak Mau Biayai Kampanye Partai Pendukungnya

Kompas.com - 20/06/2016, 09:16 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Teman Ahok sudah membuka peluang bagi partai politik yang ingin mengusung Basuki dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Namun, Basuki dan Teman Ahok tidak mau membiayai kegiatan partai yang berkaitan dengan pencalonan Basuki.

"Partai pendukung, bagaimana kalau mereka mau membuat kegiatan-kegiatan? Silakan saja memakai uangnya sendiri karena jelas uang yang dikumpulkan nanti di rekening resmi, pasti terbatas," ujar Basuki di Markas Teman Ahok, Graha Pejaten, Minggu (19/6/2016) malam.

(Baca juga: "Teman Ahok" Mengaku Sudah Kembalikan Pinjaman Modal Rp 500 Juta dari Hasan Nasbi)

Pria yang dikenal dengan nama Ahok ini mengatakan, nantinya Teman Ahok akan menggelar acara kampanye dan mewajibkan warga pendukung untuk membeli tiket agar bisa masuk.

Ia tidak melakukan gaya kampanye tempo dulu yang mengangkut warga ke sebuah tempat kampanye dan membagi-bagikan kaus.

Selain itu, ia juga memiliki konsep untuk menjual kursi kepada warga pendukung yang ingin makan bersamanya di restoran.

Semua penghasilan dari model kampanye tersebut akan dimasukkan ke dalam rekening khusus.

"Seandainya partai yang tiga itu pun dukung, partai sudah tahu kalau mau buat kegiatan bikin baju segala macam, itu urusan mereka. Yang pasti saya enggak akan pernah mencetak baju dan membagikan baju karena semua marchandise harus Anda beli," ujar Ahok.

(Baca juga: Terkumpulnya 1 Juta Data KTP dan Kesiapan "Teman Ahok" Bekerja Sama dengan Parpol)

Keputusan Ahok dan Teman Ahok ini sengaja dibuat untuk menghilangkan citra negatif di masyarakat.

Citra yang dimaksud adalah mengenai modal besar yang dibutuhkan orang untuk mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta. Ahok mengatakan, tidak perlu kaya untuk menjadi gubernur.

"Kita mau hapus stigma orang yang bilang kalau mau jadi gubernur DKI minimal punya berapa ratusan miliar karena ini DKI kan. Kita mau nyatakan enggak perlu itu, selama karakter kamu teruji," ujar Ahok.

Kompas TV â??Teman Ahokâ?? Gelar Syukuran 1 Juta KTP buat Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com