Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Harus Berkoalisi, Gerindra Berambisi Usung Pasangan Cagub dan Cawagub Sendiri

Kompas.com - 21/06/2016, 16:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAs.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik, menyatakan bahwa partainya berpeluang mengusung kadernya sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, walaupun harus berkoalisi dengan partai lain.

Menurut Taufik, partai yang tengah dijajaki untuk berkoalisi dengan Gerindra telah menyetujui usulan tersebut.

"Jadi berdasarkan komunikasi politik yang telah kami lakukan, dimungkinkan bagi Gerindra mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (dari Gerindra)," kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Selasa (2/6/2016).

Gerindra tercatat memiliki 15 kursi di DPRD DKI. Adapun batas minimum bagi parpol atau koalisi parpol yang hendak mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur adalah 22 kursi.

Menurut Taufik, saat ini partainya tengah menjajaki kemungkinan berkoalisi dengan PKS, PPP, PAN, PKB, dan Demokrat. Di antara partai-partai tersebut, Taufik mengisyaratkan PKS yang kemungkinan besar berkoalisi dengan Gerindra.

"Dengan PKS kami udah cukup," ujar dia.

PKS memiliki 11 kursi di DPRD DKI. Jika digabungkan dengan Gerindra, maka jumlah kursi keduanya di DPRD DKI mencapai 26 kursi, atau sudah melewati batas minimal untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Gerindra sendiri tengah melakukan penjaringan tahap akhir untuk menentukan calon gubernur dan wakil gubernurnya. Ada tiga nama yang tersisa. Mereka adalah mantan Pangdam Jaya Letnan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, pengusaha Sandiaga Uno dan pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra.

Menurut Taufik, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan mereka usung adalah dua dari tiga nama tersebut. Namun, ia belum mau membeberkan siapa orangnya.

"Pokoknya kalau kami bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, artinya ada satu orang yang gugur," kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com