Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Optimistis PDI-P Tak Akan Usung dan Dukung Ahok

Kompas.com - 17/06/2016, 11:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Penjaringan Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Syarif, mengaku optimis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tidak akan mengusung serta mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Ahok sendiri telah menyatakan akan maju melalui jalur independen dengan dukungan relawan Teman Ahok dalam Pilkada DKI tahun depan.

"Soal PDI-P, saya masih optimis mereka tidak mendukung Ahok. Kecuali kalau Ahok menyakiti relawannya dulu, baru bisa terjadi (PDI-P usung Ahok)," kata Syarif kepada Kompas.com, Jumat (17/6/2016).

Syarif mengatakan, partainya hingga saat ini masih terus menjalin komunikasi dengan PDI-P. PDI-P, kata dia, merespon baik pendekatan yang dilakukan Gerindra.

"PDI-P meminta Gerindra bersabar menunggu keputusan DPP-nya," kata Syarif.

Di sisi lain, dia menegaskan Gerindra tidak akan berkoalisi dengan PDI-P jika PDI-P memutuskan mendukung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Soalnya, Gerindra pernah mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2012. Namun pada akhirnya Ahok hengkang dari partai berlambang burung garuda tersebut.

"Gerindra bersama PDI-P dukung Ahok? Mustahil dong ikut dukung Ahok," kata Syarif sambil tertawa.

PDI-P memiliki 28 kursi di DPRD DKI Jakarta. Dengan jumlah itu, PDI-P dapat mengusung pasangan calon sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Sementara Gerindra memiliki 15 kursi di DPRD DKI. Gerindra harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan calon karena jumlah minimal untuk mengusung pasangan calon adalah ada 22 kursi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com