Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman Ahok" Tidak Akan Perkarakan Lima Mantan Pengumpul Data KTP untuk Ahok

Kompas.com - 22/06/2016, 21:47 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju pada Pilkada DKI 2017, "Teman Ahok", menjelaskan, pemalsuan data KTP yang dilakukan kelima orang mantan pengumpul data KTP untuk Ahok bisa saja dibawa ke ranah hukum.

Namun, juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengatakan, pihaknya tidak akan memperkarakan hal itu ke ranah hukum.

Menurut Amalia, dari pernyataan yang sudah mereka paparkan hingga mengetahui latar belakang dari perbuatan kelima orang tersebut, masyarakat bisa menilai dan akan memberikan sanksi sosial.

"Sebenarnya lebih ke sanksi sosial. Awalnya kami ingin membalas, tetapi ternyata publik sudah lebih dulu membalasnya dengan sanksi sosial," ujar Amalia di Markas Teman Ahok, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2016).

Namun, ia mengatakan, Teman Ahok akan mendukung siapa saja yang ingin memperkarakan kelima orang tersebut secara hukum. Bahkan, Teman Ahok siap memberikan data-data jika dibutuhkan.

Sebelumnya, Amalia menyebut kelima mantan pengumpul data KTP untuk Ahok itu dipecat karena ketahuan memalsukan data KTP. Kelima orang tersebut juga secara tegas mengakui perbuatannya. Amalia menjelaskan, untuk setiap pengumpulan data KTP, pihaknya memberikan slip bukti penyerahan KTP.

Namun, memang tidak semua data KTP diterima untuk diverifikasi. Setiap bukti penyerahan selalu diberikan catatan, seperti KTP fiktif atau tanda tangan palsu.

"Jadi kalau misalnya menyerahkan data ke kami ada dapat slip. Kami punya tim verifkasi telepon. Kami akan telepon random. Lalu kemapa enggak telepon semua? Ini terkendala pulsa. Sebenarnya banyak banget KTP bermasalah. Namun, 1 juta data KTP yang sudah kami kumpulkan tidak masuk di dalamnya," ujar Amalia. (Baca: Eks PJ "Teman Ahok" yang Dinilai Curang Siap Terima Konsekuensi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com