Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penantian Sandiaga pada PPP dan PKB serta Keyakinannya pada Gerindra

Kompas.com - 23/06/2016, 10:58 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Gerindra Sandiaga Uno telah menempuh sejumlah langkah untuk menemukan kendaraan politiknya dalam melaju pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Langkah yang baru saja dilakukannya adalah mengembalikan formulir penjaringan calon kepala daerah ke DPP PPP, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2016) kemarin.

Sandiaga mendaftarkan diri untuk mengikuti proses penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta 2017 yang digelar PPP.

Ketika berbincang dengan Kompas.com, Sandiaga mengatakan bahwa ia akan mengikuti mekanisme penjaringan yang diadakan PPP.

(Baca juga: Kembalikan Formulir, Sandiaga Pastikan Ikuti Mekanisme Penjaringan dari PPP)

Di samping itu, sembari menunggu proses dari PPP, Sandiaga juga mengikuti kegiatan penjaringan yang diadakan oleh PKB, termasuk sosialisasi ke akar rumput.

"Sama PKB sudah melewati proses fit and proper test dan wawancara. Sekarang kami menunggu proses selanjutnya di DPP PKB. Sementara menunggu, kami sudah melakukan sosialisasi serentak bersama PKB di sembilan basis PKB. Buka puasa bersama, mengaji, pemaparan visi-misi bersama kader-kader PKB," kata Sandiaga.

Upayanya menjadi bakal calon gubernur DKI melalui PKB ini dinilai selangkah lebih maju. Sementara itu, proses penjaringan di PPP masih panjang.

Sandiaga masih harus menunggu pendaftaran seleksi yang ditutup pada Juli 2016 kemudian mengikuti fit and proper test serta wawancara.

Meski begitu, Sandiaga optimistis bisa lolos penjaringan di PPP. Ia pun yakin PPP mampu membawanya memenangkan Pilkada DKI Jakarta mengingat riwayat PPP sebagai parpol yang pernah meraih suara terbanyak di DKI Jakarta pada pemilu sebelumnya.

"PPP ada sepuluh kursi di DPRD DKI. Kami juga melihat PPP memiliki basis yang kuat di Jakarta. Dua kali di masa orde baru, PPP berhasil memenangkan Jakarta, mengalahkan Golkar waktu itu," tutur Sandiaga.

Sementara itu, ketika ditanya tentang tahapan penjaringan cagub yang diikutinya di Partai Gerindra, Sandiaga memperlihatkan keyakinan yang sama.

Keyakinan kader Partai Gerindra itu diucapkan dengan satu kata saja. "Optimistis," ujar dia.

Nama bakal calon gubernur DKI Jakarta yang akan diusung Partai Gerindra akan ditentukan setelah Lebaran.

Adapun dari semua parpol, yang terlihat sangat ingin mengusung Sandiaga adalah PKB.

Hal itu nampak dari pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar melalui akun Twitter-nya, @cakiminpkb.

Salah satu tweet Cak Imin menyatakan, Sandiaga cocok sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta. (Baca juga: Sandiaga Tanggapi "Tweet" Cak Imin yang Pasangkan Dirinya dengan Luluk Hamidah)

Kompas TV Sandiaga: Suara Pemilih Tak Boleh Dibeli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com