JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) memiliki posisi tawar tersendiri dalam merekomendasikan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta ke partai politik. Juru Bicara MPJ, Ustadz Bachtiar Nasir, posisi tawar MPJ masih bersifat rekomendasi.
"Sementara kami tidak punya tendensi (partai politik). Yang menawar antara kandidat dengan partai politik," kata Bachtiar saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Rekomendasi pasangan dari MPJ juga dipastikan tidak akan bersifat memaksa. MPJ hanya akan menyajikan nama-nama yang dianggap mumpuni untuk memimpin Jakarta. Menurut Bachtiar, nama-nama yang diusung MPJ ini berdasar pertimbangan kapabilitas figur tersebut.
"Partai itu kan sifatnya hanya menunggu aja. Dia enggak mau invest, dia enggak mau capek dan nunggu di perempatan aja. Makanya kami rekomendasikan," ungkap Bachtiar.
Saat ini, ada tujuh nama dalam rekomendasi awal MPJ. Nama-nama itu yakni, Yusril Ihza Mahendra, Ustadz Yusuf Mansur, Sandiaga Uno, Suyoto (Kang Yoto), Adhyaksa Dault, Nurdin Abdullah dan Sjafrie Sjamsoeddin.
Tujuh nama itu akan digodok dan diperkuat oleh MPJ sehingga layak direkomendasikan menjadi pemimpin Jakarta. Rekomendasi calon pasangan dari MPJ rencananya akan muncul akhir Juli 2016.
Rencananya hari ini MPJ akan melakukan konsolidasi politik lagi menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017. Konsolidasi itu dilakukan di Masjid Agung Sunda Kelapa. Namun Bachtiar belum bisa memastikan siapa bakal calon yang akan hadir dalam konsolidasi bersama para ulama ini. (Baca: MPJ Akan Rekomendasikan Bakal Cagub dan Cawagub DKI ke Parpol)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.