Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri dari Pasangan Pembuat Vaksin Palsu Pernah Bekerja sebagai Perawat di RS Hermina Bekasi

Kompas.com - 27/06/2016, 19:43 WIB
Nursita Sari

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Rita Agustina, tersangka pembuat vaksin palsu, pernah bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Hermina Bekasi, Jawa Barat, selama sembilan tahun. Rita dan suaminya Hidayat Taufiqurahman merupakan pasangan pembuat vaksin palsu yang ditangkap polisi pada pekan lalu.

Rita mengundurkan diri sebagai perawat RS Hermina Bekasi pada 2007.

"Yang bersangkutan pernah bekerja di sini betul. Yang bersangkutan bekerja di Rumah Sakit Hermina itu dari Januari 1998 sampai dengan Agustus 2007," kata Wakil Direktur Umum RS Hermina Bekasi, Syarifuddin, Senin (27/6/2016).

Saat itu, kata Syarifuddin, Rita mengundurkan diri dari pekerjaannya dengan alasan ingin fokus pada bidang usaha yang juga dilakoninya.

"Alasan resign dia mau usaha sendiri karena dia punya usaha konter pakaian dalam di salah satu mal di sini," tuturnya.

Selama bekerja di RS Hermina, Rita diketahui tidak pernah tercatat terlibat pelanggaran kasus apa pun di rumah sakit itu.

"Saya lihat di data kepegawaian, tidak ada catatan, tidak ada aneh-aneh. Dari Departemen Keperawatan juga tidak ada catatan," ucap Syarifuddin.

Oleh karena itu, saat Rita memutuskan mengundurkan diri pun, manajemen rumah sakit tidak memiliki rasa curiga sedikit pun. Mereka menganggap alasan Rita sebagai hal yang wajar.

"Kami juga tidak curiga dia resign karena memang punya usaha pakaian dalam," ucapnya.

Rita dan suaminya, Hidayat Taufiqurahman, digerebek penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri pada Selasa malam pekan lalu. Keduanya digerebek di rumah mereka, Perumahan Kemang Pratama Regency, Jalan Kumala 2, M29, RT 09/05, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Saat penggerebekan, penyidik menemukan ribuan botol vaksin di dalam rumah yang kini kosong itu.

Kompas TV Ini Sosok Pasutri Pembuat Vaksin Palsu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com