JAKARTA, KOMPAS.com — Jakarta Islamic Center, Koja, Cilincing, Jakarta Utara, dianggap belum dimanfaatkan secara maksimal, baik dari segi penggunaan lahan, maupun penggunaan gedung.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, dari 11 hektar lahan Jakarta Islamic Center, baru setengahnya yang digunakan.
"Sekarang cuma dipakai separuh saja. Dipakainya juga hanya untuk Festival Maulud. Jadi, tidak maksimal," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Rabu (29/6/2016).
(Baca juga: Lenggang Jakarta Akan Dibangun di Jakarta Islamic Center)
Karena tak dimanfaatkan secara maksimal, lanjut Djarot, sejumlah tempat di Jakarta Islamic Center didapati banyak kerusakan.
Kerusakan paling banyak tampak di tempat penginapan. "AC mati, kamarnya banyak yang bocor," ujar Djarot.
Jakarta Islamic Center dibangun pada 2001 dengan menghabiskan dana hingga Rp 500 miliar.
Menurut Djarot, untuk memaksimalkan penggunaan Jakarta Islamic Center, Pemerintah Provinsi DKI berencana membangun berbagai fasilitas di lokasi tersebut.
Berbagai fasilitas yang rencananya dibangun adalah sentra untuk pedagang usaha mikro kecil menengah (UMKM), ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA), serta badan pendidikan dan pelatihan (bandiklat).
Adapun anggaran yang disiapkan untuk pembangunan fasilitas tersebut mencapai Rp 15 miliar.
(Baca juga: Kembangkan Jakarta Islamic Center, Ahok Tiru Konsep Nabi Muhammad)
Dengan cara itu, Djarot yakin, Jakarta Islamic Center bisa dimanfaatkan secara maksimal.
"Nanti kelembagaannya juga perlu ditata. Kalau perlu, jadi badan layanan umum daerah. Sekarang kan hanya kesekretariatan saja, cuma 15 orang," ucap Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.