Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusul Teror Bom Turki, Pengamanan Bandara Soekarno-Hatta Ditingkatkan

Kompas.com - 29/06/2016, 17:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Manajemen Bandara Soekarno-Hatta meningkatkan pengamanan bandara menyusul teror bom yang terjadi di Bandara Ataturk, Turki, Selasa (28/6/2016) malam waktu setempat.

Peningkatan pengamanan dilakukan melalui koordinasi dengan Brimob Polri dan Marinir atau TNI Angkatan Laut.

"Menyikapi apa yang baru saja terjadi di Turki, kami langsung berkoordinasi dengan Brimob dan Marinir. Untuk Brimob, dilengkapi juga dengan tim Gegana dan Jibom. Kendaraan taktis juga disiapkan nanti di bandara," kata Director of Airport Services and Facility PT Angkasa Pura II Ituk Herarindri kepada Kompas.com, Rabu (29/6/2016).

(Baca juga: Pasca-bom Turki, Bandara Ngurah Rai Tingkatkan Kewaspadaan)

Menurut Ituk, pengamanan juga ditambah dalam rangka mengawal perjalanan mudik Lebaran yang hari ini sudah menginjak H-7.

Nantinya, personel Brimob dan Polri akan disebar di seluruh area bandara, termasuk di tempat-tempat yang dapat diakses oleh orang awam.

Pengamanan di dalam terminal sendiri dianggap sudah memadai karena ada dua security check point (SCP).

Menurut Ituk, pemeriksaan penumpang di SCP bandara-bandara yang ada di Indonesia dilakukan dua kali. Hal ini berbeda dengan bandara di luar negeri yang hanya ada satu SCP.

"Keamanan dalam terminal sudah cukup. Makanya untuk sekarang, tempat-tempat yang aksesibilitasnya tinggi, seperti area parkir, akan ada patroli bersama antara Brimob dan Marinir," tutur Ituk.

Ia menyampaikan, akan ada penambahan 135 personel Brimob. Sementara itu, untuk personel Marinir, ia mengatakan bahwa penambahan belum dilakukan.

Jumlah personel Marinir yang dilibatkan dalam mengamankan bandara tetap 120 orang.

(Baca juga: Berkaca pada Bom Turki, Menhub Tingkatkan Pengamanan Bandara)

Adapun Bandara Ataturk di Istanbul, Turki, yang terkena bom bunuh diri, merupakan bandara tersibuk ke-11 di dunia pada 2015, dengan 61,8 juta penumpang berdasarkan data Airports Council International.

Bandara tersebut juga merupakan salah satu yang tercepat berkembang di dunia, dengan pertumbuhan penumpang pada 2015 mencapai 9,2 persen dibandingkan setahun sebelumnya.

Kompas TV Bom Turki Tewaskan 36 Orang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com