Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Sedikit, PO Bus Ini Batalkan Keberangkatan Mudik

Kompas.com - 01/07/2016, 12:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang pemudik di Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, mengalami nasib yang tidak menyenangkan saat hendak mau mudik. Pasalnya, pihak PO bus yang hendak digunakannya secara mendadak membatalkan secara sepihak tiket yang sudah dipesan.

Hal itu dialami Ali (45), penumpang yang hendak berangkat tujuan Ponorogo, Jawa Tengah, dari teminal tersebut. Ali yang hendak berangkat Minggu (3/7/2016), mendapat SMS dari pihak PO Sindoro Satriomas tujuan Ponorogo bahwa busnya tidak jadi berangkat.

"Kemarin terima SMS dari PO membatalkan keberangkatan," kata Ali, kepada awak media, di Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (1/7/2016).

Padahal, ia sudah membeli tiga tiket tujuan Ponorogo seharga masing-masing Rp 356.000. Ternyata pihak PO membatalkan keberangkatan karena masalah penumpang sedikit.

"Kenapa kok kayak gini sementara kita udah susah lagi nyari tiket, kalau memang sedikit kenapa dijual (tiketnya)," ujar Ali.

Masalah yang dialami Ali itu akhirnya diketahui Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Elly Adriani Sinaga dan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah yang sedang melakukan pengecekan Terminal Pulo Gebang.

"Tadi saya temukan penumpang komplain. Saya tanya, kenapa bingung-bingung? Dia bilang, 'saya sudah beli tiket untuk ke Ponorogo, beli beberapa hari lalu, tapi disampaikan bahwa busnya enggak jadi berangkat'," ujar Elly.

Elly mengatakan, telah menegur langsung perwakilan PO yang ada di terminal tersebut. Ia meminta pihak PO tidak hanya sekedar menjual tiket.

"Saya tanya sama PO-nya, mereka bilang ya karena penumpangnya baru sedikit. Lho enggak boleh, kalau orang sudah beli tiket, mau sedikit mau banyak, itu risiko mereka dong. Mau untung enggak untung harus diberangkatkan penumpang," ujar Elly.

"Tapi tadi sudah kita sampaikan ke PO-nya, sehingga penumpangnya harus diberangkatkan," ujar Elly.

Pada H-5 jelang Lebaran, kondisi terminal yang disebut terbesar se-Asia Tenggara itu memang masih sepi.

Data sampai H-6 Kamis (30/6/2016) kemarin, ada 39 bus yang berangkat dengan jumlah 507 penumpang. Puncaknya diperkirakan terjadi akhir pekan ini.

Kompas Video Merapah Trans-Jawa, Kompas.com : Pejagan - Sragen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com