DEPOK, KOMPAS.com — Muhammad Arsyad (26), tersangka kasus pencabulan anak di Depok, mengaku mencabuli anak-anak karena sayang. Berdasarkan hasil pemeriksaan psikologis forensik, alasan Arsyad lebih senang dengan anak kecil pun terungkap.
Kanit Pelayanan dan Perlindungan Anak Polresta Depok AKP Elly Padiansari menuturkan bahwa ketika kecil, Arsyad sering di-bully oleh teman-temannya.
"Dia di-bully karena ekonominya rendah, enggak punya uang dan segala macam," kata Elly di Mapolresta Depok, Kamis (14/7/2016).
Selain itu, keluarganya juga tak banyak menjadi sandaran Arsyad. Sebab, hubungan keluarganya diwarnai dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Jauh dari teman dan keluarganya akhirnya membuat Arsyad lebih memilih bermain dengan anak kecil.
"Itu yang membuat dia berteman dengan anak-anak karena anak-anak itu kan tidak peduli sama latar belakang orang," ujar Elly.
Arsyad pun mengaku bahwa ia sayang dengan anak kecil sehingga berbuah menjadi nafsu birahi terhadap mereka.
Psikolog forensik Universitas Indonesia, Nathanael EJ Tumampouw, menegaskan bahwa pelaku kekerasan atau pelecehan seksual pada anak belum tentu mengidap paedofilia.
Salah satu indikator paedofilia adalah aktivitas seksual dengan anak kecil yang muncul selama enam bulan berturut-turut.
Arsyad saat ini mengaku telah mencabuli empat anak perempuan, yaitu F (10) pada Senin kemarin, K pada awal Juni, dan dua lagi yang ia lupa namanya, setahun lalu.
"Faktanya tidak semua pelaku kekerasan terhadap anak itu paedofil. Pemeriksaan belum selesai, nanti diperiksa lagi untuk bisa disimpulkan," kata Nathanael.