Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsyad Jalani Pemeriksaan Psikologis, Belum Ditetapkan sebagai Paedofil

Kompas.com - 14/07/2016, 17:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Muhammad Arsyad (26) menjalani pemeriksaan psikologis untuk diketahui motifnya mencabuli anak kecil, Kamis (14/7/2016).

Bersama psikolog forensik Universitas Indonesia, Nathanael E J Tumampouw, Arsyad selama dua jam menjelaskan perbuatan yang mengantarkannya ke balik jeruji besi.

"Tadi pemeriksaan psikologi forensik sama beberapa tes psikologi lainnya untuk melihat sampai sejauh mana si tersangka itu memiliki suatu gangguan psikologis sehingga mempengaruhi tindakannya," kata Nathanel di Mapolresta Depok, Kamis.

Namun, dari hasil pemeriksaan ini, belum dapat disimpulkan apakah Arsyad memiliki gangguan kejiwaan. Menurut Nathanel, yang perlu ditekankan adalah indikasi kelainan paedofilia Arsyad.

"Faktanya tidak seluruh pelaku kekerasan terhadap anak itu paedofil, dugaan itu perlu ditindaklanjuti," ujarnya.

Selama pemeriksaan, Arsyad disebut cukup kooperatif. Ia juga menunjukkan penyesalan saat menceritakan perbuatannya.

Arsyad ditangkap saat sedang menyekap seorang anak perempuan berusia 10 tahun di salah satu villa di Puncak, Senin (11/7/2016). Ia berniat menyetubuhi anak itu. Sebulan sebelumnya, ia juga mencabuli anak perempuan berusia 7 tahun.

Atas perbuatannya, Arsyad terancam Pasal 332 KUHP tentang Penculikan Anak di Bawah Umur dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. Pihak kepolisian saat ini masih memeriksa Arsyad terkait kasus penculikan tersebut.

Arsyad sebelumnya sempat dijadikan tersangka oleh pihak Mabes Polri pada 2014 karena mengunggah montase gambar Presiden Jokowi dan Megawati yang direkayasa melalui akun Facebook-nya.

Kompas TV Pelaku Ini Culik Bocah ke Vila untuk Dicabuli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com