BEKASI, KOMPAS.com — Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi telah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk membuka posko pengaduan masyarakat terkait beredarnya vaksin palsu.
Orangtua yang merasa pernah memvaksinasi anak-anaknya dapat melapor ke posko tersebut.
"Pemkot menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk membuka posko aduan masyarakat yang merasa dirugikan terkait vaksin palsu yang pernah mereka lakukan," ujar Syaikhu di Kantor Wali Kota Bekasi, Jumat (15/7/2016).
(Baca juga: RS Karya Medika II Tambun Beli Vaksin Palsu dari CV Azka sejak 2011)
Syaikhu menyatakan, posko pengaduan difungsikan untuk menampung aduan masyarakat, khususnya dalam periode 13 tahun penyebaran vaksin.
"Ini fungsi membentuk posko untuk menampung jika dalam 13 tahun ada aduan, khususnya 4 vaksin palsu," kata dia.
Empat vaksin yang dipalsukan adalah Anti Tetanus Serum (ATS), Anti Dipthery Serum (ADS), Anti Bisa Ular (ABU), dan Purified Protein Derivative (PPD).
Syaikhu mengimbau masyarakat untuk mengecek kembali waktu vaksinasi anak-anak mereka dan tempat dilakukannya vaksinasi.
Dengan begitu, dinas kesehatan dapat menelusuri tempat tersebut. "Nanti kami akan telusuri di mana divaksin dan dari mana dapat vaksinnya," ucap Syaikhu.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tetty Manurung menyatakan, posko tersebut sudah dibuka sejak Jumat ini di Kantor Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
Tetty juga mengatakan bahwa pihaknya akan membuka posko lain di rumah sakit dan puskesmas di Kota Bekasi.
Namun, pihaknya masih merencanakan waktu dibukanya posko tersebut.
"Kan enggak mungkin dinas kesehatan didatangi semua masyarakat. Saya rasa perlu posko pengaduan di puskesmas dan rumah sakit lainnya," ujar dia.
Kementerian Kesehatan telah merilis daftar 14 rumah sakit dan 8 klinik yang sempat menggunakan vaksin palsu, Kamis (14/7/2016).
Beberapa di antaranya berada di wilayah Kota Bekasi. (Baca juga: Nama RS Pengguna Vaksin Palsu Diungkap, Masyarakat Diimbau Tak Panik)
Beberapa rumah sakit di Kota Bekasi yang masuk dalam daftar tersebut adalah RS Permata Kecamatan Mustikajaya, RS Elisabeth Kecamatan Narogong, dan RS Hosana Medica Bekasi Kecamatan Rawalumbu.