Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangsel: Tahapan Pembongkaran Gedung Panin di Bintaro Masih Panjang

Kompas.com - 19/07/2016, 10:04 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Gedung Panin yang mangkrak di Bintaro Sektor 7, Kota Tangerang Selatan, masih akan berdiri hingga akhir Juli 2016.

Menurut Kepala Dinas Tata Kota Tangerang Selatan Dendi Priandana, pihak Panin masih berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan konstruksi untuk mematangkan teknis pembongkaran gedung tersebut.

Gedung ini pernah menjadi sorotan media karena bagian depannya roboh.  

"Mereka (Panin) masih konsultasi sama dua perusahaan konstruksi. Sepanjang bulan Juli ini sampai akhir bulan nanti masih dibicarakan. Jadi, tahapannya masih panjang," kata Dendi Priandana kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2016) pagi.

(Baca juga: Gedung Panin yang Roboh di Bintaro Akan Dibongkar Usai Lebaran)

Menurut Dendi, saat pembongkaran gedung dilaksanakan nanti, Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan berperan sebagai pengawas.

Proses pembongkaran akan diawasi, apakah aman serta sesuai dengan ketentuan atau tidak.

Dendi menyampaikan, dari perbincangan antara pihak Panin dan Pemkot Tangsel, terungkap bahwa Panin selaku pemilik gedung tidak paham dengan aturan pembongkaran bangunan.

Perihal pembongkaran gedung itu diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Tangerang Selatan Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang Bangunan Gedung.

Berdasarkan Perda itu, gedung harus mendapat izin dari pemerintah daerah setempat, dalam hal ini Pemkot Tangsel.

Dendi mengaku sudah menegur pihak Panin terkait hal tersebut, tetapi belum memberikan sanksi.

"Kami sudah menegur mereka. Saat ini, kami belum fokus ke situ (sanksi), tetapi bagaimana agar gedung ini bisa dibongkar dengan lancar. Perda Bangunan Gedung juga harus kami sosialisasikan lagi karena masih banyak yang belum tahu," tutur Dendi.

(Baca juga: Pembongkaran Gedung Panin Bintaro Tak Ikuti Prosedur)

Pada 2 Juni 2016, salah satu bagian di sisi depan gedung itu tiba-tiba roboh. Peristiwa itu terjadi saat jam istirahat belasan pekerja yang ditugasi pihak Panin untuk membongkar gedung tersebut secara manual.

Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Pembangunan gedung dengan 21 lantai tersebut terakhir dilakukan oleh Jaya Property pada 2000. 

Panin memutuskan untuk tidak melanjutkan pembangunan karena gedung itu dinyatakan tidak lulus uji kelayakan dan ada bagian yang miring sehingga dinilai tidak aman untuk ditempati.

Kompas TV Gedung Roboh di Bintaro Dibangun Tahun 1995
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com