Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Pertanyakan Kejanggalan Waktu Pesanan Kopi dengan Kedatangan Jessica

Kompas.com - 21/07/2016, 14:10 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — 
Salah satu kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, mempertanyakan perbedaan waktu yang terungkap dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).

Keterangan soal perbedaan waktu itu diucapkan oleh saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU), yakni Rangga Dwi Saputra, selaku barista Kafe Olivier yang meracik es kopi vietnam pesanan Jessica.

"Katanya dia (Rangga) terima order pukul 16.08. Tetapi, Jessica baru datang pukul 16.14, bagaimana bisa? Ini buktinya jaksa. Kami ingin tahu yang sebenarnya, bagaimana ini bisa terjadi," kata Otto di hadapan majelis hakim.

Pertanyaan kuasa hukum Jessica langsung ditanggapi dengan keberatan dari JPU. Salah satu JPU, Sandhy Handika, mengatakan, dirinya dapat membuktikan bahwa tidak ada kejanggalan dalam urutan waktu di dalam berita acara pemeriksaan (BAP) dengan cara menyamakan waktu pembayaran di kasir dan waktu pembuatan kopi tersebut.

Majelis hakim memutuskan, harus ada pemeriksaan lebih lanjut karena waktu yang jadi patokan JPU dan kuasa hukum berbeda. Ada waktu yang ditampilkan di rekaman CCTV dan ada juga waktu yang tertera di laptop tempat barista menerima pesanan di bar.

"Bisa saja waktu antara CCTV dengan waktu di laptop barista berbeda," tutur ketua majelis hakim Kisworo.

Rangga mengatakan, dirinya menerima pesanan es kopi vietnam untuk meja nomor 54, pesanan Jessica, pada pukul 16.08. Sementara itu, Jessica disebut baru tiba di Kafe Olivier pukul 16.14.

Rangga sudah bekerja di kafe tersebut pada hari Mirna meninggal sejak pukul 16.00. Selama seharian itu dia bersama barista lainnya, Tegar, membuat 10 es kopi vietnam bagi para tamu, salah satunya pesanan Jessica.

Kompas TV Poin-poin Kesaksian Pegawai Olivier dalam Sidang Kasus Jessica
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com