Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Warga Tak Mengeluhkan Sistem Pemesanan Makam "Online"

Kompas.com - 25/07/2016, 14:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, satu-satunya cara untuk menghilangkan praktik makam fiktif di Jakarta adalah dengan penerapan sistem makam online.

Karena itu, ia meminta warga untuk tidak mengeluhkan sistem tersebut.

"Orang Jakarta kan doyan ngeluh, payah nih ngurus nyambung iuran untuk kuburan repot, mesti ke Bank DKI, online," ujar Ahok di Balai Kota, Senin (25/7/2016).

(Baca juga: Terungkap Modus Perawat Makam Menjajakan Makam Fiktif)

Makam online adalah sistem pemesanan makam yang diawali dengan mendatangi pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di kantor kelurahan yang satu wilayah dengan makam.

Di sana, pemesan makam diminta untuk memilih sendiri lokasi makam yang mereka inginkan. 

Selanjutnya, warga pemesan lahan diminta untuk membayar retribusi melalui Bank DKI.

Besaran retribusi ditetapkan berkisar antara Rp 40.000- Rp 100.000 sesuai strategis atau tidaknya lokasi makam. Pembayaran ini berlaku untuk tiga tahun.

Setelah pembayaran, pemesan makam akan diberi surat ketetapan retribusi daerah (SKRD).

SKRD inilah yang nantinya diberikan kepada petugas TPU yang akan membantu proses pemakaman jenazah tanpa biaya tambahan. 

"Jadi sebetulnya bukan repotin. Kami pengin kelihatan ini ahli warisnya siapa, dicocokkin dengan kartu keluarga, akta mati, cocok enggak?" ujar Ahok.

(Baca juga: Pemesan Bayar Rp 1,5 Juta untuk Makam Fiktif)

Baru-baru ini, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta membongkar sebuah makam fiktif di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Modusnya, pemesanan makam fiktif ini dilakukan oleh pemesan dengan memperpanjang izin penggunaan tanah makam (IPTM) atas nama jenazah lama.

IPTM yang rawan diperpanjang oleh pemesan makam fiktif adalah IPTM yang biasa diurus oleh perawat makam, bukan ahli warisnya langsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com