Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Menduga Perampokan Uang Rp 6 Miliar Sudah Direncanakan

Kompas.com - 25/07/2016, 18:27 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus perampokan sebesar Rp 6 miliar yang terjadi di Cideng Timur, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu.

Polisi menduga aksi perampokan tersebut dilakukan secara terencana. Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto menilai tidak mungkin kawanan perampok membawa lari uang sebesar Rp 6 miliar tanpa perancanaan matang.

Ia menduga ada keterlibatan orang dalam pada aksi tersebut.

"Tidak mungkin kejadian itu spontan, tiba-tiba ada momen besar seperti itu. Sementara masih kami dalami dulu," kata Budi saat dihubungi, Senin (25/7/2016).

Ia menambahkan, para pelaku diperkirakan sudah memetakan lokasi tempat mereka menjalankan aksinya. Selain itu, kawanan perampok tersebut sudah mengetahui adanya pengiriman uang yang di bawa dari Bangkok, Thailand itu.

"Kemungkinan sudah digambar, apakah ada informasi dari pihak luar atau dalam itu pasti sudah tergambar," ucapnya.

Dua perampok beraksi di Jalan Cideng Timur, Gambir, Jumat lalu sekitar pukul 23.30 WIB. Komplotan itu membawa lari sebuah koper berisi uang senilai kurang lebih Rp 6 miliar.

Uang tersebut terdiri dari 1,7 juta mata uang ringgit (setara Rp 5,6 miliar) dan 200.000 mata uang yuan (setara Rp 400 juta).

Ciri-ciri pelaku yang menodongkan senjata api bertinggi badan sekitar 160 sentimeter, pendek kekar, mengenakan helm, tidak berkaca dan memakai celana panjang. Sementara yang mengendara (sepeda) motor bertubuh kurus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com