Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Ungkap Keluhan Taufik yang Tak Diketahui Ahok

Kompas.com - 26/07/2016, 13:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik sempat mengadakan pertemuan membahas kontribusi tambahan pengembang reklamasi.

Namun, pertemuan itu dilakukan tanpa sepengetahuan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Heru, pertemuan sendiri dilakukan pada akhir pekan di bulan Maret.

Heru mengaku lupa tanggal tepatnya. Yang pasti, kata dia, pertemuan itu atas permintaan Taufik.

"Hari Sabtu di Plaza Indonesia, Grand Hyatt. Cuma saya lupa tanggalnya," kata Heru saat dihubungi, Selasa (26/7/2016).

Dalam pertemuan itu, Heru mengatakan, Taufik sempat mengeluhkan adanya kontribusi tambahan yang besarannya mencapai 15 persen.

"Ya dia ngeluh aja. Saya anggap itu hanya obrolan biasa. Enggak ada substansi yang dalam. Dia sepintas curhat saja," ujar Heru.

Selain membahas soal reklamasi, Heru mengatakan dalam pertemuan itu Taufik juga sempat menyinggung soal pembangunan tanggul A proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di Muara Karang, Jakarta Utara.

Menurut Heru, Taufik mengatakan, warga sekitar resah karena terkena dampak dari proyek tersebut. Secara keseluruhan, Heru menganggap pertemuannya dengan Taufik tidak membahas hal-hal yang krusial.

Heru juga menyebut pertemuan itu berlangsung singkat, yakni hanya 10 menit. Saat itu, Heru terburu-buru ingin menghadiri undangan pada hari tersebut.

"Itu obrolan yang tidak perlu saya sampaikan ke Pak Gubernur karena bukan domain saya," kata Heru.

Adanya pertemuan antara Taufik dan Heru terungkap dalam persidangan kasus suap reklamasi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Semua berawal saat jaksa mengkonfirmasi Basuki soal pertemuan tersebut. Namun, kepada jaksa, Ahok menyatakan bahwa ia tidak mengetahui ikhwal pertemuan itu.

"Saya tidak pernah tahu ada pertemuan," kata Ahok.

Meski demikian, Ahok mengatakan bahwa Heru pernah meminta maaf kepadanya karena pernah mengadakan pertemuan dengan Taufik.

Menurut Ahok, saat itu ia sempat heran kenapa Heru meminta maaf kepadanya. Namun, kata Ahok, Heru hanya mengatakan bahwa dia tidak ingin melibatkan Ahok dalam masalah. Heru pun tidak menjelaskan secara rinci isi pertemuannya dengan Taufik.

"'Bapak tidak usah tahu. Dia tidak mau ngomong. Dia ada pertemuan, terus dia bilang 'saya tidak mau libatkan bapak," kata Ahok menirukan ucapan Heru.

Kompas TV Ahok: Bersyukur Tuhan Tolong Saya dengan Kasus Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com