Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterangan Saksi dan Jessica soal Posisi Duduknya Berbeda

Kompas.com - 27/07/2016, 21:32 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keterangan Jessica Kumala Wongso dan dua saksi mengenai posisi duduk Jessica di meja 54 kafe Olivier berbeda. Kedua saksi, yaitu Marlon Alex Napitupulu dan Agus Triyono, yang merupakan pelayan kafe, mengatakan Jessica duduk di sebelah kiri saat mereka mengantarkan pesanan.

Saksi Agus mengantarkan es kopi vietnam yang dipesan Jessica mengatakan, Jessica duduk di sebelah kiri. Saksi Marlon yang mengantarkan dua pesanan cocktail juga menyatakan hal yang sama.

"Saat saya nganterin cocktail posisi Jessica di sini (kiri)," ujar Marlon menunjuk posisi duduk Jessica saat dia memeragakan mengantar cocktail dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016).

Namun, Jessica membantah dan mengatakan bahwa dia duduk di tengah.

"Saya ingat Yang Mulia, saya tidak duduk terlalu kiri, saya sedikit lebih ke tengah," kata Jessica.

Anggota majelis hakim kemudian kembali bertanya kepada Marlon untuk memastikan. Marlon tetap menyatakan Jessica duduk di sebelah kiri.

"Oke 2-1. Lanjutkan," ucap Binsar.

Binsar mengingatkan agar Jessica dan semua saksi tidak berbohong.

Kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, meminta rekaman CCTV diperlihatkan untuk memastikan siapa yang jujur dan berbohong. CCTV itu pun kemudian diputar. Dalam rekaman CCTV, posisi meja 54 yang terekam melalui kamera 7 berada di ujung atas sehingga tidak terlalu jelas.

"Kalau jaksa mengatakan bisa dibuktikan saat saksi ahli, di sana sajalah nanti. Sama saja saat ini enggak kelihatan, terlalu kecil," kata Binsar.

Jaksa penuntut umum menyatakan, tidak bisa melakukan zoom in rekaman CCTV tersebut karena yang mereka hadirkan adalah bukti otentik. Tayangan CCTV yang di-zoom in akan dijelaskan oleh saksi ahli.

Mirna mendadak kejang-kejang dan kemudian meninggal setelah meminum kopi vietnam yang dipesan oleh Jessica Kumala Wongso di kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016. JPU mendakwa Jessica dengan tuduhan telah melakukan pembunuhan berencana dalam kasus itu.

Kompas TV Pelayan Kafe Olivier Ungkap Penyebab Hilangnya Sedotan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com