Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Mirna Minum Kopi Vietnam, Jessica Sempat Mencari Air Hangat

Kompas.com - 27/07/2016, 16:18 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Jessica Kumala Wongso, terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, sempat meminta air mineral hangat kepada pelayan di kafe Olivier, Januari 2016 lalu. Hal itu diungkapkan oleh Hani, teman sekaligus saksi dalam sidang lanjutan mengadili Jessica di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016).

"Habis bilang enggak enak waktu minum es kopi vietnam, Mirna ada minta air putih. Jessica langsung berdiri, jalan ke pelayan, nyari air putih," kata Hani, di hadapan majelis hakim.

Saat Mirna meminum es kopi vietnam pesanan Jessica, dia langsung mengatakan kopinya tidak enak. Mirna langsung mengungkapkan bahwa es kopi yang diminumnya tidak enakpada sedotan pertama.

"Mirna bilangnya, 'it's awfull, too bad,' begitu. Mirna refleks bilang suruh saya sama Jessica coba kopi itu. Saya cium dulu, aromanya menyengat banget. Saya cicipi dikit, rasanya itu pahit, lebih pahit dari rasa pahit yang pernah saya rasain," tutur Hani.

Pelayan bernama Amir yang juga ikut bersaksi di persidangan sempat mengantarkan gelas berisi air mineral hangat kepada Mirna. Tetapi, saat itu, Mirna sudah tidak bisa minum.

Mulut Mirna juga mengeluarkan busa dan tubuhnya terkulai lemas dengan kepala menyender ke belakang. Salah satu pelayan kafe pun sampai membawakan tisu dan melap busa yang keluar dari mulut Mirna.

Hingga tidak beberapa lama kemudian, Mirna dibawa ke klinik, lalu ke rumah sakit, dan dinyatakan meninggal dunia.

Hingga pukul 15.45 WIB, Rabu (27/7/2016), persidangan masih berlangsung. Semua saksi yang adalah manajer serta pihak kafe masih memberikan keterangan di hadapan majelis hakim.

Kompas TV Manajer Kafe Olivier: Kita Bisnis Restoran Bukan Bisnis Pembunuhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com