Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Tolak Halus Ajakan PKB Bentuk Koalisi Parpol Islam pada Pilkada DKI

Kompas.com - 03/08/2016, 16:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  - Ketua Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta, Syakir Purnomo, menyatakan bahwa partainya tidak ingin membangun koalisi hanya dengan sesama partai berasaskan Islam.

Pernyataan itu disampaikannya menanggapi adanya rencana Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membentuk koalisi partai Islam bersama dengan PKS dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Kami semangatnya ingin membangun kebersamaan karena Jakarta yang besar ini kan perlu dibangun secara bersama-sama. Seperti yang sudah kami lakukan dari awal, kami tidak hanya mengajak partai Islam saja, tapi juga partai-partai yang lain. Jangan ada dikotomi partai Islam partai nasionalis," kata Syakir kepada Kompas.com, Rabu (3/8/2016).

Menurut Syakir, dalam beberapa bulan terakhir ini, PKS sudah rutin mengadakan pertemuan dengan pengurus berbagai partai, tidak hanya dengan partai yang berasaskan Islam. Ia kemudian mencontohkan pertemuan jajaran partainya dengan pengurus Gerindra, Demokrat, PPP hingga PDI Perjuangan.

"Dengan PDI-P bahkan sudah beberapa kali bertemu dengan pimpinan. Ini wujud bahwa PKS juga ingin berkoalisi dengan partai yang lain juga," ujar Syakir.

Atas dasar itu, Syakir menyatakan, PKS bersedia membangun koalisi dengan PKB dan PPP. Namun tidak terbatas pada sesama partai Islam.

"Jadi kalau ada ajakan dari PPP dan PKB, kami mau tapi ajak yang lain juga," kata Syakir.

Wacana koalisi partai Islam untuk menghadapi Pilkada 2017 pertama kali diungkapkan oleh Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas usai pertemuan dengan pengurus PPP, di kantor DPW PKB DKI Jakarta, Selasa (2/8/2016).

Hasbi mengatakan, sebagai awalan, PKB dan PPP diharapkan bisa sepakat untuk berkoalisi. Satu suara ini sebagai langkah awal untuk merealisasikan wacana koalisi partai Islam di Jakarta. Ada pun, nantinya partai Islam yang diharapkan bergabung antara lain PKB, PPP, PAN dan PKS.

Kompas TV Cak Imin: Kami Sepenuhnya Dukung Kerja Menteri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com