JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah ditunggu cukup lama, anggota Komite Eksekutif PSSI, Tonny Aprilani, tiba di Stadion Tugu, Jakarta Utara, untuk menemui Bonek, pendukung sepak bola Persebaya.
Kedatangan Tonny sempat disoraki oleh ratusan Bonek karena membuat mereka menunggu cukup lama.
Di atas panggung orasi, tepat di depan ratusan Bonek yang duduk di tribun stadion, Tonny mengatakan bahwa hanya ada sembilan komite eksekutif yang bisa menandatangani surat pernyataan bahwa Persebaya bisa tetap bertanding dalam kompetisi resmi PSSI. Sedangkan tiga anggota lainnya tidak bisa hadir.
Meski begitu, sembilan tanda tangan itu telah cukup kuorum untuk pengajuan usulan Persebaya ikut kompetisi PSSI.
"Surat yang kemarin sudah saya bawa, sekaligus telah dibahas oleh FIFA, selanjutnya akan dibahas tanggal 17 Oktober berikutnya. Oktober itu nantinya akan diputuskan bahwa Persebaya bisa bermain lagi di lapangan hijau," ujar Tonny di Stadion Tugu, Jakarta Utara, Rabu (3/8/2016) sore.
Mendengar pernyataan itu, seluruh Bonek bertepuk tangan. Namun, koordinator Bonek, Andi Peci, mengatakan, kalau pihaknya tidak akan semudah itu percaya. Andi mengingatkan agar PSSI menepati janjinya untuk memasukan Persebaya pada kompetisi PSSI selanjutnya.
"Ini memang bukti sementara tapi, kalau mereka berbohong, Surabaya akan melawan," ujar Andi.
Sebelumnya, para Bonek yang tertahan di Stadion Tugu sempat ingin mendatangi Hotel Mercure, tempat KLB PSSI Berlangsung.
Bonek menganggap bahwa Tonny mengingkari janjinya karena tidak mengembalikan surat pernyataan yang telah dibuatnya. Surat itu berisi pernyataan bahwa PSSI akan mengikutsertakan Persebaya dalam kompetisi resmi PSSI.