Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jessica: Saya Tenang Saja tetapi di Otak Saya Mikirnya Banyak

Kompas.com - 04/08/2016, 06:52 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin, yaitu Jessica Kumala Wongso, mengingat kembali peristiwa tragis di kafe Olivier pada 6 Januari 2016, saat Mirna tiba-tiba kejang-kejang usai meminum es kopi vietnam yang dibelikan Jessica.

Dalam wawancara eksklusif dengan KompasTV, Rabu (3/8/2016), Jessica menuturkan mengapa ia pada saat itu tidak panik seperti kawannya Hani.

"Saya memang gitu, orang di ruang persidangan aja saya tenang. Personality saya emang kayak begitu. Mau gimana juga saya tenang aja, tapi di otak saya mikirnya banyak," kata Jessica.

Ketika melihat Mirna kejang-kejang, Jessica mengaku ia memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk menolong temannya itu. Terlintas di pikirannya untuk tetap berhati-hati dan tidak salah bertindak.

"Saya bingung, saya nggak tahu kenapa dia kolaps. Jadi saya sebenarnya nggak tahu saya harus bagaimana, itu aja. Saya panik, tapi saya nggak tahu mesti gimana," ujarnya.

Dalam persidangan Kamis pekan lalu, Jessica bersaksi bahwa ia menolong Mirna saat kejang. Namun salah satu manajer Olivier, Devi menuturkan saat itu Jessica harus disuruh terlebih dahulu untuk menolong Mirna.

"Betul, Yang Mulia (hakim). Saya sampai harus minta ke Jessica buat nolongin Mirna. Padahal temannya, Hani, sudah panik. Pas saya mau cek denyut nadi Mirna, kehalang badan Jessica juga," kata Devi di hadapan majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Kepribadian Jessica sempat disinggung dalam sidang Rabu kemarin. Seorang anggota majelis hakim menanyakan apakah obat-obatan yang disita dari rumah Jessica ada hubungannya dengan kepribadiannya yang tenang.

Jaksa penuntut umum (JPU) menyampaikan bahwa obat-obatan itu disita untuk melihat ada atau tidaknya kandungan sianida dalam obat tersebut.

"Nanti akan kami sampaikan ini dalam sebuah kesimpulan kami semuanya, termasuk ahli-ahli yang akan kami sampaikan (hadirkan)," kata jaksa.

Persidangan kasus pembunuhan Mirna masih dalam agenda pemeriksaan saksi. JPU akan menghadirkan 64 saksi untuk membuktikan Jessica telah membunuh Mirna dengan memasukkan racun sianida dalam es kopi yang diminum Mirna.

Kompas TV Perasaan Jessica Saat Lihat Mirna Tak Sadarkan Diri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com