Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Menit Krusial yang Bisa Ungkap Siapa Penaruh Sianida di Kopi Mirna

Kompas.com - 04/08/2016, 09:40 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Toksikologi Forensik Mabes Polri, Kombes Nursamran Subandi, mengungkap fakta menarik terkait kematian Wayan Mirna Salihin.

Berdasarkan pengujian ulang sianida dalam es kopi vietnam, Nursamran bersama timnya berhasil mengungkap rentang waktu pelaku menaruh sianida dalam es kopi vietnam yang diminum Mirna di Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016).

Dalam pengujian itu, Nursamran memakai acuan konsentrasi anion sianida dalam barang bukti (BB) II berupa sisa minuma es kopi vietnam dalam botol. Ada pun konsentasi anion sianida itu sebesar 7.900 miligram (mg) per liter.

Untuk mencapai jumlah itu, maka diperlukan waktu sekitar 90 jam 9 menit 36 detik. Saat itu, pengukuran dilakukan pada Minggu (10/1/2016) pukul 10.30 siang.

Bila ditelusuri ke belakang dan sesuai dengan waktu pengukuran, kata Nursamran, maka dapat ditentukan bahwa waktu pelaku memasukkan Natrirum Sianida ke dalam minuman kopi Mirna pada Rabu (6/1/2016), yakni pukul 16.00 lewat 39 menit lewat 36 detik.

Namun, Nursamran menyebut ada standar deviasi dalam pengukuran tersebut, sehingga ia memakai rentang waktu sianida ditaruh dalam es kopi vietnam.

"Setiap perhitungan ada namanya deviasi. Kami buat rentang 16.30 sampai 16.45," kata Nursamran, yang menjadi saksi ahli dalam persidangan kasus pembunuhan dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso, PN Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).

Lantas apa saja yang dilakukan Mirna pada 15 menit tersebut?

Hakim anggota, Binsar Gultom, mencoba mencari informasi dengan meminta jaksa penuntut umum (JPU) memutar ulang rekaman closed circuit television (CCTV) saat Agus Triyono, pelayan Olivier, menyajikan es kopi vietnam di meja nomor 54, tempat Jessica duduk.

Saat diputarkan, terlihat Agus menyajikan es kopi vietnam pada pukul 16.26.

Binsar kemudian menanyakan apakah Nursamran menyebut rentang tersebut juga berdasarkan CCTV.

"Saya tidak berdasar CCTV. Tapi pengujian saya. Saya enggak perlu lihat ini (CCTV)," jawaab Nursamran.

Sayangnya, selama persidangan, jaksa penuntut umum (JPU) juga belum memutarkan lima belas menit krusial tersebut.

Informasi tambahan

Meski belum diputarkan lima belas menit krusial tersebut, Nursamran mengungkapkan beberapa informasi tambahan terkait sianida.

Menurut Nursamran, pelaku yang menaruh sianda dalam es kopi Mirna memiliki inteligensi cukup baik. Sebab, efek sianida akan hilang saat dimasukkan atau dicampurkan ke dalam air panas. Sianida hanya akan bereaksi jika dicampurkan air dingin.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com