Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliansi Pemuda Surabaya Ikhlas jika Risma "Diberikan" untuk Jakarta

Kompas.com - 06/08/2016, 14:56 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Aliansi Pemuda Surabaya-Jakarta, Imam Budi Utomo menyatakan, pihaknya ikhlas bila Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini maju di Pilkada DKI Jakarta.

Imam mengatakan, pihaknya mendukung bila hal itu yang terbaik bagi Jakarta.

Hal itu disampaikan Imam saat aliansinya bertemu dengan kelompok Jakarta Love Risma (Jaklovers) yang merupakan pendukung Risma untuk Pilkada DKI, di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.

Menurut Imam, Jakarta merupakan cerminan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga, bagi masyarakat Surabaya seperti dirinya akan mendukung Risma menjadi pemimpin Jakarta.

"Saya secara pribadi, mengikhlaskan kalau memang Bu Risma bisa memberikan yang lebih baik di Jakarta," kata Imam, di lokasi acara, Sabtu (6/8/2016).

Bersama 40 orang perwakilan sejumlah elemen organisasi di Surabaya, seperti pemuda dan santri, pihaknya mengatakan ingin mendengar langsung dukungan untuk Risma dan kondisi di Jakarta.

"Karena itu kami dengan biaya sendiri ke Jakarta, ingin melihat apa benar Bu Risma ke Jakarta lebih baik dan seberapa besar dukungannya," ujar Imam.

Sepulang dari kunjungan ini, kata Imam, hasilnya akan disampaikan ke masyarakat Surabaya melalui forum-forum pertemuan.

Imam mengakui, gerakan aliansinya ini belum dibicarakan dengan Risma.

"Sampai detik ini juga kan Bu Risma belum berikan jawaban (ikut Pilkada DKI atau tidak)," ujar Imam.

Rencana agenda kunjugan kedua pendukung Risma beda kota itu yakni diskusi terkait Risma dan keliling melihat kondisi Jakarta. Kegiatan akan berlangsung hingga besok Minggu (7/8/2016).

Kompas TV Risma Belum Tentukan Maju dalam Pilkada Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com