Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Lawan Ahok, Jakarta Untung tetapi Surabaya "Buntung"

Kompas.com - 06/08/2016, 16:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi menilai wacana Walikota Surabaya Tri Rismaharini untuk diusung sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang merupakan sebuah hal yang dilematis.

Di satu sisi, jika Risma maju melawan petahana Basuki Thahaja Purnama alias Ahok, maka warga Jakarta akan mempunyai dua pilihan yang sama-sama baik.

Namun di sisi lain, warga Surabaya akan menjadi korban karena kehilangan Risma yang selama ini sudah bekerja maksimal. Sebab, sesuai aturan dalam Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah Nomor 10 Tahun 2016, Risma harus mundur dari jabatannya sebagai Walikota Surabaya apabila hendak maju di Pilkada DKI.

"Siapapun yang menang tentu yang diuntungkan Jakarta, tapi ada yang dirugikan yaitu warga Surabaya," kata Burhan di Jakarta, Jumat (6/8/2016).

Burhan pun menilai ditarik-tariknya pemimpin terbaik di daerah ke Jakarta ini menandakan sifat Indonesia yang masih sentralistik. Jakarta sebagai Ibukota dianggap harus mempunyai pemimpin terbaik sementara daerah lain terabaikan.

"Cara pandang elite politik, masyarakat, penagmat, media, itu masih berharap Indoensia itu Jakarta," kata Burhan.

Burhan mengaku menghormati keputusan Risma apabila nanti ia jadi diusung oleh PDI-P untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Namun Burhan menilai, idealnya pemimpin-pemimpin terbaik seperti Risma tetap konsisten untuk membangun daerahnya.

"Sebaiknya kita memiliki role model di setiap wilayah, jangan berpikir seolah-olah Jakarta lebih besar daripada indonesia, dan seolah-polah wilayah lain bukan bagian dari Indonesia," ucap Burhan.

(Baca juga: Risma: Saya Tidak Pernah Pamit)

 

Kompas TV Risma Terus Didorong untuk Maju Pilgub DKI

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com